JEPARA(SUARABARU.ID)– Walaupun pasien covid-19 di Jepara pertama kali yang diumumkan berada di Desa Kelet, Kecamatan Keling yang meninggal 3 April 2020 di RS Columbia Asia Semarang, namun kini daerah transmisi lokal justru berada di wilayah kecamatan lain.
Dari Data Pantauan Covid-19 Kabupaten Jepara yang dirilis Gyugus Tugas Percepatan dan Penanggulangan Covid-19 Jepara, Senin tanggal 15 Juni 2020 jam 18.00, dari 67 pasien yang masih dirawat menempatkan Kecamatan Welahan sebagai wilayah dengan data pasien terbanyak yaitu 15 orang.
Di wilayah ini terdapat dua klaster yang cukup menonjol yaitu Desa Welahan dan Desa Teluk Wetan. Wilayah kedua yang memiliki pasien covid yang masih dirawat adalah Kecamatan Kedung dengan 14 pasien serta Pecangaan 10 orang pasien.
Sementara Kecamatan Batealit tercatat 5 orang pasien. Empat wilayah kecamatan lain yang masing-masing memiliki jumlah pasien covid yang dirawat sebanyak 4 orang adalah Kecamatan Mlonggo, Jepara, Nalumsari dan Kecamatan Kalinyamatan.
Sedangkan kecamatan dengan jumlah 2 pasien adalah Pakis Aji dan Mayong serta 1 pasien kecamatan Bangsri dan Tahunan. Untuk kecamatan yang tidak memiliki pasien covid-19 yang sedang dirawat adalah Kecamatan Kembang, Karimunjawa, Donorojo serta Kecamatan Keling.
Dari 67 orang pasien yang sedang dirawat tercatat, 7 orang dirawat di rumah sakit diluar Jepara dan 60 orang dirawat di dalam daerah. Dari jumlah ini dirilis oleh GTPP Covid-19 Jepara , 1 orang dirawat di RSUD RA Kartini, 7 orang di RS Rehatta Kelet, dan 1 orang di RS Graha Husada. Dengan demekiian jumlah pasien covid yang dirawat dengan melakukan isolasi mandiri di rumah adalah 52 orang.
Terkait dengan pola penyebaran ini, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19, dr M. Fahruddin mengungkapkan, baik pada kasus Welahan, Pecangaan maupun Kedung berdasarkan hasil pelacakan kontak erat, ada penyebaran virus ditengah keluarga serta klaster yang terbentuk di sejumlah pasar.
“Oleh sebab itu bagi para pasien yang melakukan isolasi mandiri diharapkan melakukan dengan ketat berdasarkan bimbinghan dari petugas medis terdekat. Sedangkan pada pasar-pasar tradisional, pemakaian masker, cuci tangan dan menjaga jarak harus menjadi kebiasaan baru,” ujarnya
Ia juga menjelaskan, tingginya peningkatan angka penderita covid-19 dalam 4 hari terakhir salah satunya adalah akibat dilakukannya rapid test masal.
“Dengan ditemukannya kasus baru, upaya memutus penyebarannya semakin mudah. Karena itu rapid test masal akan kembali dilakukan, termasuk swab bagi orang yang terlacak memiliki kontak erat dengan pasien positif covid-19.
Sementara empat pasien covid -19 yang dimumkan kemarin adalah Ny. K ( 46 TH) DARI mLONGGO, S ( 60 th) Batealit, anak NA ( 10 th) Welahan serta Ny S, 60 tahun dari Kecamatan Kedung.
Hadepe