WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Untuk mencegah penularan wabah virus corona, warga masyarakat diserukan untuk senantiasa berdisiplin mematuhi protokol kesehatan sebagaimana yang dianjurkan pemerintah.
Demikian ditegaskan Babinsa Sertu Ali Imron dari Koramil-10 Wuryantoro Kodim 0728 Wonogiri, ketika melakukan anjangsana ke rumah Kepala Dusun (Kadus) Pondoksari, Desa Sumberejo, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri.
Baca Juga: New Normal, Pergulatan Tak Terpapar, Tak Terkapar, Tak Lapar..?
Anjangsana dilakukan untuk tetap menjalin komunikasi sosial (Komsos), agar lebih dekat dengan warga, utamanya bagi masyarakat di wilayah binaannya. Melalui kegiatan anjangsana ke rumah warga, Babinsa dapat mengetahui kondisi sebenarnya kehidupan warga. Juga cepat menyerap masalah dan situasi terkini yang berkembang di masyarakat.
Rantai Penularan
Hal itu penting, dalam upaya tetap menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat, agar selalu tercipta suasana aman dan kondusif. Kepada masyarakat, dipahamkan tentang upaya pentingnya memutus mata rantai penularan Corona Virus Disease (Covid)-19.
”Kalau warga berdisiplin mematuhi anjuran pemerintah, warga akan tetap sehat selamat dan tidak tertular corona,” jelas Sertu Ali Imron.
Sementara itu, Pemkab Wonogiri berencana melakukan pengadaan alat rapid test. Ini dilakukan dalam upaya meningkatkan pemberian pelayanan tes cepat kepada masyarakat, terkait dengan pencegahan wabah virus corona.
Demikian ditegaskan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, Rabu (3/6), seusai memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) penanggulangan pandemi Covid-19. Rakor diikuti oleh Ketua DPRD Setyo Sukarno, Kapolres AKBP Christian Tobing bersama personel yang tergabung dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) wabah virus corona Kabupaten Wonogiri.
Rakor yang dilaksanakan di komplek perkantoran Sekretariat Daerah (Setda) Wonogiri ini, membahas tentang langkah-langkah percepatan penanggulangan Covid-19 lintas-instansi, dan persiapan rencana pemberlakuan New Normal sebagaimana diwacanakan oleh pemerintah.
Rapid Test
Terkait dengan upaya meningkatkan pelayanan rapid test, Bupati minta kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri untuk menghitung jumlah idealnya berapa dan berapa anggarannya. Juga diperlukan peta persebarannya di Kabupaten Wonogiri.
Kepada awak media, Bupati, menyatakan, kebutuhan alat tes cepat tersebut nantinya akan disesuaikan dengan standar minimal statistik epidemiologi di tiap-tiap kecamatan. Pengadaannya, tentunya harus berbasis pada pendataan. Alat rapid test yang sekarang dimiliki Pemkab Wonogiri, dinilai belum masih jauh di bawah standar epidemiologi.
Melalui pemetaan jumlah persebaran kasus kejadiannya, nantinya dapat ditentukan kecamatan mana yang perlu mendapatkan priorotas. ”Kecamatan yang angka kasusnya tinggi, akan kita prioritaskan untuk dilakukan rapid test massal,” jelas Bupati. Seperti Kecamatan Ngadirojo lalu Kecamatan Slogohimo, Kecamatan Wonogiri Kota juga tinggi angka kasusnya serta kecamatan lainnya.
Sebagaimana pernah diberitakan, Dinkes Wonogiri telah melakukan pelayanan rapid test massal pada 225 orang di tujuh lokasi. Yakni di enam pasar dan satu toko serba ada. Yakni di Pasar Ngadirojo, Jatisrono, Purwantoro, Pracimantoro dan Pasar Baturetno, serta Toserba Baru Kota Wonogiri. Hasilnya non-reaktif semua.
Bambang Pur