blank
Kepala Dinkes Wonogiri, Dokter Adhi Dharma (kiri) didampingi Dandim Letkol (Inf) Imron Masyhadi dan Kapolres AKBP Christian Tobing (kedua dan ketiga dari kiri), saat menyerahkan pasien positif corona yang sembuh di Desa Purworejo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Di Kabupaten Wonogiri, pasien positif Corona Virus Disease (Covid)-19 yang sembuh bertambah satu. Kemudian Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal, juga bertambah satu sehingga menjadi dua orang. Kedatangan pemudik yang pulang kampung mencapai 58.941 orang.

Demikian diinformasikan oleh Pusat Komando Pengendali (Puskodal) Gugus Tugas Percepatan Penangan (GTPP) pandemi Corona Virus Disease (Covid)-19 Kabupaten Wonogiri. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, selaku Puskodal GTPP wabah corona Kabupaten Wonogiri, menyatakan, ada penambahan jumlah meninggal pada data PDB.

Baca Juga: Corona Belum Mereda, Selanjutnya..?

Data untuk PDP yang meninggal di Kabupaten Wonogiri, semula tertulis hanya satu orang. Kemudian dalam perkembangan terkini, bertambah satu orang dan jumlahnya kini menjadi dua orang. Hanya saja, tandas Bambang Haryanto, identitas PDP yang meninggal dinyatakan keberatan bila dipublikasikan.

blank
Data Covid-19 dan kedatangan pemudik yang pulang kampung Kabupaten Wonogiri per 16 Mei 2020. Angka PDP yang meninggal masih tercatat 1 orang.

Dua Meninggal
Bambang Haryanto, Senin (15/5), menyatakan, data terkini yang positif corona di Kabupaten Wonogiri ada sebanyak 10 kasus. Perinciannya satu orang dirawat, 8 orang sembuh dan satu orang meninggal. Untuk PDP ada 54 orang, perinciannya satu orang dirawat, 51 orang sembuh dan dua orang meninggal.

Kemudian Untuk data ODP di Kabupaten Wonogiri ada sebanyak 780 orang, terdiri atas 707 orang selesai pemantauan dan sisanya sebanyak 73 orang masih berstatus dalam pemantauan.

Diperoleh keterangan, pasien positif Covid-19 yang sembuh adalah Ny Sudarmini (48), warga Dusun Banjardowo, Desa Purworejo, Kecamatan Wonogiri Kota, Kabupaten Wonogiri. Dia merupakan kaum boro (perantau) yang selama ini bekerja pada salah sebuah Klinik Kesehatan di Jakarta.

Karena merasa tidak enak badan dan mengalami batuk ringan serta sakit tenggorokan selama 7 hari tak kunjung sembuh, dia kemudian pulang kampung. Awalnya, sejak Tanggal 21 April 2020, dia menjalani karantina mandiri. Sebelum kemudian dirawat di RSUD Dokter Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri.

blank
Data Covid-19 dan kedatangan pemudik yang pulang kampung Kabupaten Wonogiri per 24 Mei 2020. PDP yang meninggal jadi 2 orang, dan ada penambahan kedatangan pemudik 2.736 orang dalam tempo sepekan belakangan ini, sehingga berjumlah 58.941 orang.

Dihadiri Forkompinda
Rabu sore (20/5) lalu, dia dinyatakan sembuh dan telah diperbolehkan pulang meninggalkan RSUD. Perawatan di RSUD berlangsung sejak Tanggal 13 Mei 2020 lalu, sebagai pasien dengan status positif Covid-19. Perawatan kepadanya berlangsung sampai dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang.

Acara pemulangan Ny Sudarmini, dihadiri Dandim 0728 Wonogiri Letkol (Inf) Imron Masyhadi, Kapolres Wonogiri AKBP Christian Tobing, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri Dokter Adhi Dharma, Kepala Puskesmas Wonogiri Satu Dokter Pitut, Kepala Desa (Kades) Purworejo, Hartono, bersama para tokoh masyarakat Desa Purworejo.

blank
Pasien positif corona yang sembuh, tambah satu sehingga jadi 8 orang. Sementara PDP yang meninggal, tambah satu sehingga menjadi 2 orang.

Penyerahan Ny Sudarmini pasca-peraawatan di rumah sakit, kepada pihak keluarganya, dilakukan oleh Kepala Dinkes Kabupaten Wonogiri, Dokter Adhi Dharma. Kehadiran jajaran Forkompinda Kabupaten Wonogiri dalam acara tersebut, untuk lebih memberikan pemahaman kepada warga masyarakat, agar tidak melakukan sikap penolakan terhadap pasien positif corona yang telah tersembuhkan.

Menyikapi pemahaman yang disampaikan oleh Kepala Dinkes dan jajaran Forkompinda Kabupaten Wonogiri tersebut, Kades Purworejo, Hartono, memberikan jaminan bahwa warga masyarakat Purworejo dapat menerima Ny Sudarmini, dengan baik dan tanpa reaksi penolakan.

Bambang Pur

blank

blank

blank

blank