blank
Tidak hanya harga bahan kebutuhan pokok saja yang merangkak naik menjelang  lebaran, melainkan bunga mawar tabur juga meroket harganya. Bahkan harga  bunga mawar tersebut telah melampaui harga daging  ayam.Foto: Suarabaru.Id/ Yon

MAGELANG (SUARABARU.ID)- Dua hari menjelang lebaran Idul Fitri, selain di pasar tradisional dan pasar moderen , keramaian juga terjadi di pasar bunga  yang ada di sisi selatan Pasar Rejowinangun atau di Jalan Singosari, Kota Magelang.

Meningkatnya calon pembeli bunga mawar tabur  untuk keperluan nyekar di  makam para leluhur yang dilakukan menjelang lebaran, menyebabkan harga bunga tersebut melonjak  dua kali lipat lebih  dibandingkan biasanya.Bahkan harga bunga tabur tersebut melebihi dari harga daging ayam yang berkisar di harga Rp 35 ribu per kilogramnya .

“Harga bunga tabur untuk keranjang kecil yang biasanya dijualnya  Rp7.500  menjadi Rp 20.000, keranjang tanggung dari Rp 15.000 menjadi Rp 35.000 dan  satu keranjang besar bunga mawar merah putih   yang semula Rp 40.000 kini menjadi Rp 130.000,” kata Ismiyati (46) salah satu penjual bunga tabur di  Jalan Singosari, atau tepatnya di sisi selatan Pasar Rejowinangun Kota Magelang, Jumat (22/5).

Ismiyati mengatakan, dalam kebiasan masyarakat Jawa, menjelang hari raya Lebaran, orang-orang melakukan tradisi nyekar (zziarah dengan menaburkan bunga di pusara) ke para pepundhen-nya yang telah dikubur di pemakaman umum dan menggunakan bunga mawar sebagai bunga tabur.

“Hari-hari biasa omzet penjualan bunga mawar tabur  juga mengalami peningkatan pada hari-hari tertentu Senin Wage malam Selasa Kliwon dan Kamis Wage malam Jumat Kliwon,”ujarnya.

Menurutnya, pada hari–hari itu, harga bunga tabur mawar  juga mengalami peningkatan hampir dua kali lipat. Karena , permintaan banyak maka harganya juga turut naik.

Ia menambahkan,  harga jual bunga mawar tabur saat ini masih terbilang murah dibandingan sekitar satu bulan lalu, yakni pada saat  bulan Ruwah kemarin. Harga bunga mawar sempat melonjak menjadi Rp 350  ribu setiap keranjang besar.

“Pada saat bulan Ruwah kemarin, harga bunga mawar sempat mencapai  Rp 350 ribu per keranjang, karena  saat itu para petani belum banyak yang panen dan kebutuhan juga banyak saat menjelang ramadan,” ujar warga  Desa Gumelem, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang ini.

Untuk mencukupi kebutuhan bunga tabur ini, selain mendapatkan  pasokan dari petani mawar dari Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, para penjual bunga mawar di Magelang jug mendapatkan pasokan dari Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.

Namun, di tengah kenaikan harga tersebut, para calon pembeli pada lebaran tahun ini sedikit mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena adanya pandemi covid-19.

“Untuk tahun ini, pembeli bunga tabur sedikit berkurang dibandingkan tahun lalu, Mungkin, karena pengaruh adanya virus corona, sehingga mereka takut pergi-pergi,” imbuhnya.

Selain bunga mawar tabur yang harganya meroket, harga bunga telasih (yang merupakan salah satu “pasangan” bunga mawar untuk nyekar), bunga kenanga  menjelang lebaran ini juga mengalami kenaikan harga.

Ia menambahkan, bunga telasih untuk lebaran kali ini para pedagang bunga yang ada di Jalan Singosari , Kota Magelang mematok harga Rp 10.000 per ikatnya ( berisi tiga ikat kecil bunga telasih). Sedangkan bunga kenanga yang mencapai harga Rp 200.000 per kilogramnya, juga daun pandan.

Yon-trs