BLORA (SUARABARU.ID) – Data persebaran virus Corona Kabupaten Blora, Jawa Tengah, bertambah tujuh kasus dari 14 menjadi 21 orang positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) berdasar Swab-Lab polymerase chain reaction (PCR).
Bertambahnya warga yang tertular virus corona tersebut, diumumkan secara terbuka dari Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora oleh Wakil Bupati (Wabup), Arief Rohman, Rabu (20/5/2020).
Menurut Arief, hari ini ada kabar gembira dan ada kabar yang butuh perhatian bersama terhadap pesebaran virus corona berdasar data terbaru monitoring Covid-19 di kabupaten yang terbagi dalam 16 kecamatan serta 295 desa-kelurahan itu.
Kabar gembiranya, jumlah reaktif rapid test yang mencapai 88 orang, kini turun menjadi 54 orang setelah 34 hasil rapid test sudah keluar hasil Swab lab-PCR-nya dinyatakan negatif Covid-19, beber Arief.
Data 34 rapid test reaktif yang hasil PCR-nyanegatif tersebut, lanjutnya, termasuk tenaga medis RSUD dr. R. Soeprapto Cepu yang selama ini menjalani isolasi atau karantina di Hotel Grand Mega, dan tenaga medis di rumah sakit lainnya.
“Ada 12 orang tenaga medis dari RSUD Cepu yang dinyatakan negatif berdasarkan Lab-Swab, dan hari ini mulai pulang dari tempat isolasi Hotel Grand Mega,” papar Wabup Blora.
Tujuh Kasus
Khabar baik lainnya, tambah Arief, ada satu pasien positif tertular Covid-19 yang dinyatakan sembuh, setelah hasil Lab-Swab PCR-nya terbaru dinyatakan negatif dari virus corona.
“Alhamdulillah, satu pasien klaster Perumda Blora yang selama ini isolasi mandiri di rumahnya, dinyatakan sembuh setelah Swab Lab-PCR-nya negatif,” tambah Arief.
Namun yang kini butuh perhatian bersama, hari ini ada penambahan tujuh kasus Covid-19, setelah hasil Swab Lab-PCR-nya positif, dan tujuh kasus itu semuanya adalah klaster Temboro, yakni santri yang mondok Di Magetan, Jatim.
Dijelaskan Wakil Bupati Blora, data terbaru pesebaran Covid-19 untuk orang tanpa gejala (OTG) 189, orang dalam pemantauan (ODP) 56 dan pasien dalam pengawasan (PDP) 13 orang.
Sedangkan warga positif rapid test berjumlah 54 orang, tersebar di 12 dari 16 kecamatan, dengan total kasus positif virus corona menjadi 21 orang. Dari j umlah itu, tiga orang mennggal, satu orang sembuh dan 17 orang dalam perawatan.
Sementara itu warga pendatang atau pemudik tiap hari terus bertambah dengan data terbaru sebanyak 32.706 jiwa. Pendatang harus tetap wajib lapor ke desa dan isolasi mandiri selama 14 hari.
Ibu Hamil
Masih dari Posko Covid-19, Direktur RSUD Cepu, dr. Fatkhur, membenarkan tenaga medisnya yang sebelumnya rapid test reaktif dan melakukan isolasi, kini dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan Swab Lab-PCR.
“Tenaga medis kami ada 14 yang reaktif rapid test, 12 diantaranya isolasi diri di Hotel Grand Mega dan hari ini sudah bisa pulang karena hasil Swab-nya negatit,” terang Fatkhur.
Dari pengalami ini, lanjutnya, membuktikan bahwa reaktif rapid test belum tentu mengandung Covid-19 (virus corona). Maka masyarakat tidak perlu panik dan berlebihan, cukup dengan melakukan protokol kesehatan agar tetap aman.
di RSUD Cepu, tambahnya lagi, saat ini masih merawat enam pasien yang semuanya memiliki riwayat rapid test reaktif. Dari enam pasien itu, lima pasien di ruang isolasi Flamboyan, salah satunya pasien positif Covid-19 dari Kentong yang masih proses penyembuhan.
“Satu lagi pasian masih kami rawat intensif di ruang bersalin, karena pasien adalah ibu hamil. Semoga semuanya bisa dikendalikan dengan baik,” harap Fatkhur.
Wahono-Wahyu