blank
PESEBARAN : Inilah peta pesebaran virus corona di Kabupaten Blora, derah dengan 16 wilayah kecamatan dan 295 desa-kelurahan. Foto : SB/Wahono

BLORA (SUARABARU.ID) – Pesebaran Covid-19 di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Sabtu (16/4/2020), belum menunjukkan adanya penurunan. Bahkan warga yang mengalami reaktif (positif) hasil rapid test bertambah 13 menjadi 71 orang.

Untuk kasus positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) hasil laboratorium polymerase chain reaction (PCR) dari Swab-test ada 14 orang, tiga orang meninggal dunia, dan 11 pasien kini masih dalam perawatan.

Menurut juru bicara Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora, Lilik Hernanto, warga positif tertular virus corona di Kecamatan Kota Blora (5), Jepon (1), Cepu (2), Kradenan (2), Jati (1), Ngawen (1) dan Kunduran (2).

“Untuk yang reaktif rapid test hampir menyebar di semua kecamatan, hanya Kecamatan Japah dan Bogorejo yang nihil,” terang Lilik Hernanto.

Ditambahkan Jubir GTPP Covid-19, 14 warga Kabupaten Blora yang positif tertular virus corona, adalah berdasar dari hasil pemeriksan PCR, dan pihaknya saat ini masih menunggu hasil Lab-PCR Swab lainnya.

“Semoga 71 warga yang positif rapid test itu baik-baik saja dan hasil PCR-nya negatif virus corona,” jelas pejabat pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.

Klinik Penuh

blank
UPDATE : Kasdim Kodim 0721/Blora Mayor (Inf) Budi Leksono (kiri), saat mengumumkan update terbaru pesebaran virus corona di GTPP Covid-19 Kabupaten Blora. Foto : SB/Wahono

Sementara itu Wakil Ketua Posko GTPP Covid-19 juga Dandim Blora Letkol (Inf) Ali Mahmujdi diwakili Kasdim Mayor (Inf) Budi Leksono, mengumumkan jumlah warga pemudik masuk Blora sebanyak 31.638 jiwa.

Sementara ini data pasien dalam pengawasan (PDP) 13, orang tanpa gejala (OTG) 179, orang dalam pemantauan (ODP) 45, dan pasien dalam pengawasan 13 orang, beber Mayor (Inf) Budi Lekosono dari Posko GTPP Covid-19 setempat.

Dari Pisko GTPP Covid-19, Direktur RSUD dr. R. Soetijono Kota Blora, Nugroho Adiwarso, menyampaikan hingga saat ini di ruang isolasi RSUD Blora ada lima orang pasien PDP, dan di klinik Bakti Padma merawat 25 pasien.

“Saat ini klinik Bakti Padma sudah penuh, untuk itu perlu dilakukan rehab lagi agar kapasitasnya bisa bertambah,” kata Nugroho.

Adapun tenaga medis yang isolasi di Hotel Mustika sebelumnya lima orang, kini yang dua orang sudah dinyatakan negatif sehingga sudah pulang.

Terhadap tenaga media yang sudah kembali ke rumah, kini sudah mulai kembali bekerja untuk memberikan pelayanan kesehatan, kata Direktur RSUD Blora, Nugroho.

Dua Santri Negatif

Hanya saja, hari ini ada tambahan 14 tenaga medis dari Rumah Sakit Tentara (RST atau DKT) Blora, ternyata juga reaktif rapid test-nya, sehingga mereka harus menjalani isolasi di Hotel Mustika.

“Jadi saat ini ada 17 orang yang diisolasi di Hotel Mustika, semoga baik-baik saja dan segera bisa pulang ke rumahnya,” tambah Nugroho.

Sementara itu santri asal Temboro, Magetan, Jatim, sudah ada dua orang yang dipulangkan karena negatif virus corona, diharapkan bisa diterima oleh masyarakat seperti sediakala, pesan Direktur RSUD dr. R. Soetijono Kota Blora.

Bagi pasien dan para pendatang atau pemudik, Nugrohho berpesan diminta jujur ketika memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan, agar penanganan medisnya sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan tidak menyebabkan penularan ke tenaga medis.

Masih dari Posko Covid-19, Kepala Dinrumkimhub Kabupaten Blora, Pratikto Nugroho, menambahkan bahwa masyarakat tidak perlu risau terhadap isu tentang kendornya larangan mudik, karena larangan mudik itu masih berlaku hingga saat ini.

“Kami klarifikasi, bahwa larangan mudik masih berlaku, oleh karena itu kami mohon semuanya bisa menahan diri dalam rangka mencegah persebaran Covid-19,” tutup Pratikto Nugroho.

Wahono-Wahyu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini