SEMARANG (SUARABARU.ID) – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mewanti-wanti agar masyarakat yang mengikuti rangkaian acara ijtima ulama di Gowa, Sulawesi Selatan untuk segera melapor dan melakukan pemeriksaan kesehatan. Hal tersebut mengingat tingginya kasus penularan COVID-19 dari kluster tersebut.
Saat ini, kata Ganjar, di kabupaten/kota semua melakukan tracing penelusuran siapa yang mengikuti acara dari daerah-daerah episentrum. Kluster Bogor, terdapat acara seminar dan gereja. Selanjutnya kemarin dari Gowa ada acara ijtima ulama.
“Mereka telah pulang dan ada data yang diberikan kita untuk dites. Tolong jujur, tolong cerita, kalau diam diam akan bahaya, jujur itu penting. Kalau perlu sekarang ngacung yang dari Gowa atau episentrum, tolong dengan kesadaran diri untuk melapor bahwa dari sana, bantu kami,” kata Ganjar, Selasa (21/4/2020).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jateng, setidaknya 1,500 warga Jateng yang mengikuti ijtima ulama tersebut dan saat ini telah berada di kampung halaman masing-masing. Mereka berasal dari Grobogan, Karanganyar, Banyumas, Kebumen, Klaten dan beberapa daerah lain.
Dari 1.500 tersebut yang telah dinyatakan positif COVID-19 sekitar 26 orang. Yakni 11 orang dari Banjarnegara, 11 dari Wonosobo, 2 Klaten dan 2 dari Surakarta. Selain itu satu orang dari Karanganyar yang telah dinyatakan positif, telah meninggal dunia.
“Yang dari Gowa tolong lapor lewat medsos sms atau WA, kepada RT RW lurah camat dinas rumah sakit. Agar kita bisa bantu panjenengan,” kata Ganjar.
Untuk pelaporan Ganjar mengatakan bisa kepada rumah sakit, dinas kesehatan, kelurahan atau minimal RT RW yang terdekat. Namun cara yang paling aman adalah menggunakan media sosial ataupun WhatsApp dan SMS.
“Sampaikan kabar, habis datang dari zona merah, Jabodetabek, TKI atau mungkin dari Gowa yang lagi banyak,” kata Ganjar.
Hery Priyono