blank
Data pasien positif covid – 19 yang diunggah pada hari Senin 13/4-2020 jam 23.25, setelah ada perubahan.

JEPARA(SUARABARU.ID)- Situs resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jepara  http://jepara.corona.go.id, Senin malam jam 23.25 telah menghapus  data 2 orang penderita Covid-19 asal Kecamatan Welahan dari daftar  yang telah diumumkan sebelumnya..

Dengan demikian  jumlah penderita covid-19 di Jepara dilaporkan tinggal 3 orang yaitu di Kecamatan Tahunan, Nalumsari dan Keling masing-masing 1 orang.  Sedangkan pasien dari Kelet, Kecamatan Keling  telah meninggal dunia tanggal 3 April lalu di RS Columbia Asia 9Semarang.  Sementara  dua pasien dari Tahunan dan Nalumsari dijelaskan masih  dirawat di rumah sakit di luar daerah.

blank
Data pasien positif covid-19 yang diunggah Senin majam pada pukul 19.45

Padahal sebelumnya Gugus Tugas  Percepatan Penanganan Covid-19 Jepara di situs  http://jepara.corona.go.id  Senin malam jam 19.42 melaporkan jumlah pasien positif 5 orang karena  ada  penambahan tiga pasien positif covid-19  yang terdiri dari   2 orang  warga  desa di Kecamatan Welahan  dan 1 orang  dari  sebuah desa di  Kecamatan Nalumsari.

Namun  alasan penghapusan 2 nama pasien positif covid-19 dari desa di Kecamatan Welahan ini belum mendapatkan konfirmasi dari Juru Bicara Gugus Tugas. Namun kemungkinan penghapusan/perubahan itu akibat salah input data.

Penjelasan baru akan diberikan Selasa (14/4-2020) jam 08.00 di ruang Sosrokartono, Kantor Bupati Jepara.

Petinggi Bingung Nama Tidak Ada

Masuknya 2 nama warga Kecamatan Welahan Jepara dalam daftar penderita positif covid-19 cepat menyebar. Sebab Tim Gugus Tugas Kecamatan Welahan yang mendapatkan notifikasi dari tim kabupaten  segera bergerak sesuai dengan catatan yang diterima yaitu ke Desa Kalipucang Wetan.

Namun kehadiran tim  sempat membuat  Petinggi Kalipucang Wetan, Subkhan, SE, kebingungan.  Sebab nama pasangan suami isteri, K dan I yang  disodorkan oleh tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid – 19 Kecamatan Welahan Senin (13/4-2020) sore tidak dikenal di desa itu.

“Bahkan kami mencari di buku kependudukan desa dua nama itu tidak juga ditemukan,” ujar Subkhan  kepada SUARABARU.ID Senin (13/4-2020) malam.

“Tentu saja kami kebingungan. Bahkan masyarakat yang kemudian mendengar persoalan tersebut  juga kebingungan, ” tambahnya.

Hadi Priyanto

blank

blank

blankblank

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini