JEPARA(SUARABARU.ID)- Situs resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jepara http://jepara.corona.go.id, Senin malam jam 23.25 telah menghapus data 2 orang penderita Covid-19 asal Kecamatan Welahan dari daftar yang telah diumumkan sebelumnya..
Dengan demikian jumlah penderita covid-19 di Jepara dilaporkan tinggal 3 orang yaitu di Kecamatan Tahunan, Nalumsari dan Keling masing-masing 1 orang. Sedangkan pasien dari Kelet, Kecamatan Keling telah meninggal dunia tanggal 3 April lalu di RS Columbia Asia 9Semarang. Sementara dua pasien dari Tahunan dan Nalumsari dijelaskan masih dirawat di rumah sakit di luar daerah.
Padahal sebelumnya Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jepara di situs http://jepara.corona.go.id Senin malam jam 19.42 melaporkan jumlah pasien positif 5 orang karena ada penambahan tiga pasien positif covid-19 yang terdiri dari 2 orang warga desa di Kecamatan Welahan dan 1 orang dari sebuah desa di Kecamatan Nalumsari.
Namun alasan penghapusan 2 nama pasien positif covid-19 dari desa di Kecamatan Welahan ini belum mendapatkan konfirmasi dari Juru Bicara Gugus Tugas. Namun kemungkinan penghapusan/perubahan itu akibat salah input data.
Penjelasan baru akan diberikan Selasa (14/4-2020) jam 08.00 di ruang Sosrokartono, Kantor Bupati Jepara.
Petinggi Bingung Nama Tidak Ada
Masuknya 2 nama warga Kecamatan Welahan Jepara dalam daftar penderita positif covid-19 cepat menyebar. Sebab Tim Gugus Tugas Kecamatan Welahan yang mendapatkan notifikasi dari tim kabupaten segera bergerak sesuai dengan catatan yang diterima yaitu ke Desa Kalipucang Wetan.
Namun kehadiran tim sempat membuat Petinggi Kalipucang Wetan, Subkhan, SE, kebingungan. Sebab nama pasangan suami isteri, K dan I yang disodorkan oleh tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid – 19 Kecamatan Welahan Senin (13/4-2020) sore tidak dikenal di desa itu.
“Bahkan kami mencari di buku kependudukan desa dua nama itu tidak juga ditemukan,” ujar Subkhan kepada SUARABARU.ID Senin (13/4-2020) malam.
“Tentu saja kami kebingungan. Bahkan masyarakat yang kemudian mendengar persoalan tersebut juga kebingungan, ” tambahnya.
Hadi Priyanto