GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Dua rumah dinas yang seharusnya ditempati oleh sekretaris daerah dan wakil bupati Grobogan dialihfungsikan sementara untuk tempat isolasi mandiri bagi tim medis RSUD dr Soedjati Purwodadi. Terlihat kesibukan para petugas kebersihan dan satpol PP mempersiapkan rumah dinas wakil bupati sebelum ditempati para tenaga medis yang akan dikarantina, Senin (13/4/2020).
Sebelumnya, dua rumah dinas ini memang tidak dipergunakan sebab Sesda Grobogan, Moh Soemarsono menggunakan rumah pribadinya yang lokasinya berdekatan dengan rumah dinas tersebut. Sementara, untuk rumah dinas wabup memang tidak dipergunakan lantaran tidak ada posisi pejabat sebagai wakil bupati di Kabupaten Grobogan.
Penggunaan dua aset milik negara untuk tempat isolasi mandiri bagi tim medis RSUD dr Soedjati ini dibenarkan Sesda Grobogan, Mohammad Soemarsono. Saat dikonfirmasi suarabaru.id, Soemarsono mengatakan, kedua rumah tersebut cukup dipergunakan untuk ruang isolasi bagi tim medis RSUD dr Soedjati yang harus diisolasi pasca melakukan kontak langsung dengan pasien S, yang positif covid- 19.
“Benar, ada dua rumah dinas yang akan dipergunakan untuk isolasi mandiri bagi tenaga medis RSUD dr R Soedjati. Hari ini yang akan dikarantina akan masuk ke rumah dinas wakil bupati. Sedangkan, untuk rumah dinas Sekda Grobogan sedang dipersiapkan,” ujar Soemarsono.
Dikatakan Soemarsono, kedua rumdin ini cukup dipergunakan untuk tim medis yang dikarantina mandiri. Sebagian tenaga medis sudah dikarantina mandiri di bangsal VIP RSUD dr Soedjati Purwodadi.
“Sebagian lagi karantina di rumah. Ada lebih dari 30 orang yang dikarantina karena kontak langsung lebih dari sepuluh hari dengan pasien yang dinyatakan positif covid-19 kemarin, sehingga diberi waktu lagi tujuh hari untuk istirahat sekaligus karantina mandiri di rumah,” jelas Soemarsono.
Pihaknya berharap seluruh tenaga medis yang dikarantina mandiri ini mengikuti protokol kesehatan yang benar. Dengan harapan, seluruh tim medis dapat menjalankan tugas kemanusiaannya seperti biasa.
“Harapan kita semua petugas agar mengikuti protokol kesehatan yg benar, sehingga aman didalam menjalankan tugas kemanusiannya. Karena kalau ada yg sampai sakit, susah mencari gantinya. Kita juga berharap, mereka tetap sehat sampai masa karantina berakhir,” tutup Soemarsono.
Hana Eswe-Wahyu