blank
Bupati Zaenal Arifin (tengah) memberikan keterangan pers perkembangan Covid-19, Senin (13/4). Eko Priyono

MAGELANG (SUARABARU.ID) -Bupati Magelang Zaenal Arifin mengatakan, sampai Senin (13/4) pukul 15.00 jumlah orang dalam pengawasan (ODP) Covid-19 sebanyak 234 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) 29 orang, dan yang meninggal 11 orang. Namun demikian hasil laboratorium yang meninggal belum turun.

Dia mengatakan hal itu dalam jumpa pers di rumah dinasnya, Senin (13/4) sore. Dipaparkan, perkembangan pasien ODP yang sebelumnya 274 orang, sebanyak 62 lepas pantau, tetapi ada
penambahan ODP baru sebanyak 22 orang.

Sementara jumlah PDP yang sebelumnya 28 orang ada penambahan satu orang. Selain itu dua orang yang dinyatakan positif Covid-19 dinyatakan sembuh.

“Yang meninggal dunia sebanyak 11 orang semuanya berstatus PDP dan telah dimakamkan dengan baik sesuai dengan protokol kesehatan. Hasil uji lab pasien yang meninggal sampai saat ini belum keluar,” katanya.

Selebihnya dijelaskan, 26 PDP dirawat di lima.rumah sakit. Yakni10 orang di RSU Tidar, delapan orang di RST, empat orang di RSUD Muntilan, tiga orang di RSJ, dan satu orang di RS dr Oen Solo Baru.

Berdasarkan data tersebut pasien ODP dan PDP masih ada. Dengan perkembangan ada pengurangan dan penambahan. Itu akibat masih banyak masyarakat yang belum disiplin menjaga jarak dan menggunakan masker.

“Oleh karena itu mari kita putus penyebaran Covid-19 dengan tetap tinggal di rumah, selalu menggunakan masker, menjaga jarak minimal satu sampai dua meter, selalu mencuci tangan dengan sabun, menjaga daya tahan tubuh, konsumsi makanan bergizi, olahraga yang cukup dan minum vitamin,” tandasnya.

Pemkab bersama jajaran terus berupaya untuk mencegah dan.menangani penyakit mematikan itu. Juga meningkatkan kapasitas rumah sakit untuk menangani pasien Covid-19. Bagi PDP maupun ODP telah disiapkan141 tempat tidur.

Di RSU Muntilan 26 tempat tidur, RS Merah Putih 88 tempat tidur, RS Candi Unggul Grabag ada lima, di RS Menoreh Salaman ada enam tempat tidur, di RS Syubanul Wathon ada 10 dan di RS Aisiyah Muntilan ada enam tempat tidur.

Dalam acara yang dihadiri sejumlah pejabat terkait, selebihnya Bupati memberi apresiasi dan ucapan terima kasih kepada para dokter, perawat, dan tenaga medis atas pengabdian dan dedikasi luar biasa yang berjuang di garda terdepan dengan risiko yang sangat tinggi dalam penanganan Covid-19.

“Mereka para pejuang kesehatan sekaligus kemanusiaan
yang harus diberi dukungan penuh dalam menjalankan tugas yang sangat mulia itu,” katanya.

Bupati juga turut berduka cita atas meninggalnya pasien dalam pengawasan (PDP). “Semoga arwahnya mendapat tempat terbaik di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran serta ketabahan,” katanya.

Eko Priyono