KUDUS (SUARABARU.ID) – Setelah dua pekan meniadakan shalat Jumat sebagai antisipasi penyebaran Corona, masjid Agung Kudus, Jumat (10/4) kembali menggelar shalat Jumat. Hanya saja, dalam pelaksanaan Jumatan kali ini, pengurus masjid menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat bagi para jamaah.
Ketatnya protokol kesehatan tersebut terlihat saat jamaah mulai masuk gerbang masjid. Setiap jamaah diwajibkan masuk ke bilik disinfektan untuk disterilisasi terlebih dulu. Uniknya, cairan disinfektan yang digunakan berasal dari bahan alami yakni rebusan daun sirih.
Keluar dari bilik disinfektan, para jamaah akan dicek suhu tubuhnya dengan menggunakan thermo gun. Jamaah yang suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat celcius akan diminta untuk pulang dan tidak boleh mengikuti Jumatan.
Tak hanya itu, seusai menjalani pengecekan suhu tubuh, jamaah akan diminta untuk mencuci tangan dengan sabun. Pengurus masjid juga membagikan masker yang wajib digunakan jamaah saat masuk masjid.
“Semua harus pakai masker saat di dalam masjid,”kata seorang pengurus masjid.
Di dalam masjid pun, physical distancing juga diterapkan dengan merenggangkan jarak shaf para jamaah. Usai shalat, para jamaah pun dilarang bersalaman dengan jamaah lain.
Yusuf, salah satu jamaah mengapresiasi ketatnya protokol kesehatan yang diterapkan oleh pengurus masjid. Menurutnya, upaya tersebut bisa menjadi ikhtiyar untuk menekan penyebaran wabah Corona, namun umat muslim masih bisa melakukan ibadah.
“Ya bagus seperti ini. Kita masih bisa beribadah tapi juga tetap berusaha semaksimal mungkin mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah,”tandasnya.
Yusuf juga meminta Pemkab bisa membantu upaya pengurus-pengurus masjid lainnya untuk bisa menjalankan prosedur seperti itu.
“Mungkin pemerintah bisa membantu tenaga kesehatan yang mengecek suhu, dan memberikan masker kepada jamaah yang datang,”tandasnya.
Tm-Ab