SEMARANG (SUARABARU.ID) – Pandemik Covid-19 yang terjadi di Kota Semarang mengundang perhatian banyak pihak untuk membantu Pemerintah Kota Semarang dalam mengatasi persebaran virus tersebut.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Semarang menggandeng PT Pertamina MOR IV Jateng-DIY turut membantu Pemkot Semarang menyerahkan sejumlah bantuan yang diperuntukkan bagi masyarakat, Rabu (1/4/2020).
Adapun bantuan yang diberikan berupa penyemprotan disinfektan ke sejumlah pondok pesantren, pembagian sembako di wilayah Pengapon, serta bantuan wastafel portable yang akan ditempatkan di 16 titik tempat.
Rencananya, titik tempat yang akan dipasang berada di lokasi-lokasi seperti pabrik dan pasar tradisional yang ada di Kota Semarang. Hal ini dimaksudkan agar memudahkan masyarakat untuk cuci tangan.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat menerima audiensi Baznas Kota Semarang beserta perwakilan PT Pertamina mengatakan sangat mengapresiasi banyak pihak di luar pemerintah yang terketuk hatinya untuk turut serta membantu menangani wabah Covid-19.
“Ini bentuk bergerak bersama, tenaga kesehatan berjuang di garda depan, pemerintah berupaya, para pengusaha berkontribusi, dan masyarakat dapat membatasi aktivitasnya dengan tetap berada di rumah. Dengan ini semua, Insya’ Allah persoalan Covid-19 di Kota Semarang dapat segera teratasi,” ujar wali kota yang akrab disapa Hendi ini.
Selain itu, lebih jauh Hendi menjelaskan, bahwa bantuan yang diberikan terbagi menjadi 3 cluster, yaitu bantuan alat medis, bantuan ekonomi, serta penanganan hoax.
Terkait bantuan medis seperti masker dan APD, meskipun bantuan pusat dan kota sudah mulai datang tapi kebutuhannya masih tinggi mengingat upaya pencegahan harus dilakukan saat menangani pasien.
Sementara untuk bantuan ekonomi hal ini perlu diketahui bahwa wabah Covid-19 memberikan dampak yang signifikan bagi pelaku usaha kecil. Sehingga nantinya juga akan diluncurkan bantuan berupa stimulus kepada para pelaku usaha.
“Terakhir bantuan dalam menangani hoax khususnya bagi para media. Terkait berita-berita yang dapat menimbulkan kepanikan dan kekhawatiran, maka dalam hal ini media diharapkan dapat memberikan informasi yang mampu mengedukasi masyarakat agar mawas diri,” tukas Hendi.
Meskipun presiden telah menginstruksikan untuk melakukan pembatasan wilayah, Hendi menilai warga Semarang masih mentaati anjuran untuk membatasi aktivitas di luar rumah untuk memutus mata rantai penularan.
Pihaknya selama ini baru meminimalisir mobilisasi masyarakat, penutupan jalan protokol, serta menggerakkan kampung untuk memasang portal. Pihaknya juga merencanakan penutupan 5 titik jalan protokol selama 24 jam pada hari Sabtu dan Minggu.
“Ini merupakan upaya pembatasan wilayah yang bisa kita lakukan untuk menekan angka penyebaran virus. Ke depan kami akan terus mengevaluasi jika hal ini berjalan baik maka akan diteruskan,” pungkasnya.
Sementara itu Ketua Baznas Kota Semarang, Arnaz Andrarasmara meyakini bahwa partisipasi seluruh stakeholder terkait dirasa sangat penting untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 di Kota Semarang.
“Hari ini kesadaran stakeholder untuk bisa berpartisipasi sangat penting dalam mendukung pemerintah menanggulangi Covid-19 ini, maka dari itu hari ini Baznas bersama Pertamina ikut bergerak. Ini juga sebagai sebuah semangat optimisme kalau Covid-19 bisa kita lawan bersama,” pungkas Arnaz.
Hery Priyono