blank
Wali Kota Salatiga Yuliyanto saat memimpin jumpa pers di Rumdin Wali Kota, Selasa (31/3). Foto : ist/Nena

SALATIGA (SUARABARU.ID)– Pemerintah Kota Salatiga, terhitung mulai Selasa (31/3) menetapkan status tanggap darurat setelah salah satu warganya terindikasi positif virus Corona atah Covid-19. Ini berarti, Kota Salatiga masuk kategori zona merah karena sudah ada yang positif (corona).

Tercatat, satu warga Salatiga yang terindikasi positif Covid-19 kini dirujuk ke RS Kariadi Semarang Senin (30/3) malam, setelah sempat mendapatkan perawatan intensif di RSPAW Salatiga.  “Hari ini, kita tetapkan Salatiga menjadi tanggap darurat terkait adanya salah satu warga yang terindikasi positif corona,” tegas Wali Kota Salatiga Yuliyanto saat menggelar jumpa pers dengan awak media di Rumah Dinas Wali Kota Salatiga, Selasa (31/3).

Orang nomor satu di lingkungan Pemkot Salatiga ini menghimbau agar masyarakat untuk ektra waspada terhadap warga pendatang. “Untuk orang-orang yang mau masuk dari luar kota maupun yang akan keluar kota, warga diharapakan tetap waspada,” ungkap Wali Kota.

Semua jajaran Forkompimda, TNI, Polri, tokoh masyarakat ia juga meminta untuk meningkatkan kewaspadaan, social distancing dan physical distancing harus diterapkan lebih ketat.

Yuliyanto mengatakan pasien positif Covid-19 tersebut dirujuk ke RS Kariadi atas permintaan keluarga Senin (30/3) malam.  Sebelumnya, pasien positif Covid-19 ini sempat melakukan perjalanan ke Amerika. Sepulangnya dari luar negeri, ia merasa tidak sehat dan memeriksakan diri ke RSPAW Salatiga.

“Laporan yang saya terima, profesi pasien itu akademisi pada salah satu kampus di Salatiga. Petugas medis sudah melakukan penelusuran lanjutan,” ujarnya

Ketika mengalami gejala mirip covid-19 yang bersangkutan telah diminta mengisolasi mandiri. Ia menambahkan, setelah masa isolasi mandiri selesai dan belum ada tanda kesehatan membaik kemudian dilakukan perawatan di Rumah Sakit Paru Dr Ario Wirawan (RSPAW) Salatiga.

“Berdasarkan pemeriksaan laboratorium Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga yang bersangkutan positif Covid-19,” tandasnya.

Ia menambahkan, atas alasan laporan berjenjang hasil lab ke Kemenkes belum dapat mengumumkan secara terbuka satu pasien diduga positif Corona itu. Terkait kepindahan pasien positif Covid-19 ini ke RS Kariadi Semarang, Yuliyanto memastikan bahwa hal tersebut kehendak keluarga.

“Jadi keluarga yang meminta dirawat di RS Kariadi, kita semua berdoa agar segera diberi kesembuhan dan wabah ini segera berakhir,” ungkapnya.

Laporan

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga dr Zuraidah MKes dalam rapat tertutup ditengah kalangan Forkopinda Kota Salatiga beserta jajaran terkait di Rumdin Wali Kota Senin (30/3) pagi melaporkan jika terdapat satu warga Salatiga positif Covid-19.

Meski demikian, Pemkot Salatiga masih menunggu release resmi dari Kementerian Kesehatan RI. Adanya laporan ini, semua tenaga kesehatan medis Puskesmas Sidorejo Lor, Kalicacing dan Mangunsari menelusuri riwayat perjalanan dan berinteraksi satu orang yang kini dirawat di RSPAW Salatiga dengan siapa saja untuk ditetapkan ODP.

Secara khusus Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga telah mengambil sejumlah langkah agar tidak terjadi penularan. Bahkan penelusuran terhadap warga yang sempat berinteraksi dengan pasien positif Covid-19 ini pun, telah dilakukan.

Nena-trs