ROMA (SUARABARU.ID) – Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) Gabriele Gravina yakin Seri A bisa diselesaikan. Dia tak keberatan jika kompetisi berjalan hingga Juli nanti. Seri A jadi yang pertama di antara liga-liga top Eropa yang ditangguhkan karena virus korona.
Italia memang menjadi negara Eropa yang terkena dampak terburuk gara-gara wabah itu. Pemerintah Negeri Spaghetti menangguhkan seluruh kompetisi olahraga sampai 3 April. Namun, melihat perkembangan kondisi, bukan tidak mungkin penangguhan itu diperpanjang.
Kini, federasi sepak bola negara-negara Eropa bisa sedikit bernapas lega karena Euro 2020 diundur hingga tahun depan. Itu berarti liga-liga domestik punya waktu untuk menuntaskan kompetisi. Gravina berharap Seri A bisa kembali bergulir pada 3 Mei. Dia menyatakan sudah berkonsultasi dengan pihak-pihak terkait untuk menggulirkan lagi kompetisi.
“Kami sudah mulai mengatur kalender yang mungkin mulai 3 Mei sampai 30 Juni. Ini mungkin juga bisa berarti memakan beberapa hari pada Juli, jadi kami sudah tanya ke pihak berwenang di negara kami bersama UEFA dan FIFA,” tutur Gravina. Seri A menyisakan 12 pertandingan, kecuali Inter Milan dan Atalanta yang baru main 25 kali.
Gravina menyebut FIGC mempertimbangkan sejumlah opsi, termasuk jika liga harus dimainkan hingga Juli. “Saya tak pernah mempertimbangkan mengakhiri musim di sini, karena itu akan merampas harapan fans dan menjadi sinyal negatif. Saya sangat memperhatikan dinamika olahraga, ekonomi, dan sosial dengan optimisme. Olahraga dan sepak bola mewakili harapan kalau kita bisa kembali ke normal,” jelasnya.
Menurut dia, deadline ideal adalah 30 Juni untuk berbagai alasan. Namun, kalau tidak bisa, FIGC mengambil langkah luar biasa dengan menggelar kompetisi sampai 30 Juli. (rr)