WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Banjir di Kabupaten Wonogiri, telah berdampak pada kehidupan 19 jiwa (7 KK) warga Kelurahan Girikikis, Kecamatan Giriwoyo (70 Kilometer arah selatan Kota Wonogiri). Mereka terisolir oleh genangan banjir dan sulit untuk menjalin hubungan dengan warga desa di sekitarnya.
Sebayak 19 jiwa yang terisolir banjir, terdiri atas 10 pria dan 9 wanita. Mereka adalah Paiyah (84), Menik (75), Widodo A (50), Marsini (51), Deni Bayu Sulistyo (25), Dian Jefri Heru R (22), Sukiyan (53), Tumijem ( 58), Eko Edi Kurniawan (28), Tri Rahayu (26), Widodo B (40), Suti (41), Dika Yoga Pratama (19), Dias Septian Pratama (11), Jiman Mantono ( 68), Samijem (59), Sutini (61), Tri Margono (29), Surip(70).
Dibuatkan Rakit
Kedalaman genangan air banjir yang mengepung pemukiman mereka mencapai 50 sampai 100 cm. Sinyal ponsel kadang muncul, kadang hilang. Satu-satunya alat untuk komunikasi, mengandalkan kentongan. Kepada mereka, Senin (9/3), diberikan bantuan logistik. Juga dibuatkan rakit dari bahan bambu. Bantuan diberikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto.
Babinsa Kelurahan Girkikis, Serma Ferdian Arief, bersama perangkat kelurahan, Senin (9/3), melaksanakan pemantauan dan aktif mengawasi warga yang terisolir oleh genangan banjir tersebut. Ini dilakukan bersama personel relawan siaga bencana dari komunitas Kelurahan Tangguh Bencana (Keltana), kaum muda dan warga.
Pemantauan dilakukan untuk memonitor kondisi mereka, juga dilakukan pengamanan di wilayah sekitar, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Di lokasi Girikikis, dilaporkan setidak-tidaknya ada lahan pertanian pangan seluas 20 ha yang tergenang banjir. Gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Kantor Kelurahan, Gedung Poliklinik Desa (Polindes) ikut tergenang air banjir.
Bambang Pur