WONOSOBO(SUARBARU.ID)-Budaya tidak bisa dilepaskan dari keseharian masyarakat Wonosobo. Atraksi budaya menjadi hiburan tersendiri bagi warga yang jenuh akan hiruk pikuk dengan pekerjaan keseharian di ladang, sawah, pasar dan tempat lainnya.
Ada hal menarik yang tak bisa dilewatkan, yakni pagelaran budaya dan sajian kuliner tradisional di tengah hutan bambu yang berada di Pasar Projo Buritan. Suasana alam pedesaan sangat terasa jika pengunjung berada di tempat tersebut.
Selain bisa melihat atraksi budaya yang kerap disajikan, di pasar tersebut masyarakat disuguhkan dengan pemandangan ciamik wisata bambu dan berbagai macam kuliner tradisional. Makanan yang disajikan merupakan olahan alami warga sekitar.
Lokasinya tak begitu jauh dari pusat Kota Wonosobo, yakni terletak di Dusun Binangun Kelurahan Mudal Mojotengah. Pengunjung bisa datang ke pasar tradisional ala ndesa tersebut dengan kendaraan pribadi, jasa ojek maupun Grab.
Seperti pasar kuliner lain, seluruh transaksi di Projo Buritan juga mengandalkan potongan bambu. Agar bisa menikmati jajanan di Pasar Projo Buritan, pengunjung harus memiliki koin berbentuk potongan bambu yang khusus disediakan oleh panitia.
Satu bambu seharga Rp 2.000. Pasar Projo Buritan buka setiap hari Minggu mulai pukul 07.00. Memasuki arena Pasar Projo Buritan, pengunjung akan disambut dengan bambu-bambu yang membuat suasana terasa rindang dan sejuk.
Kuliner Tradisional
Beragam kuliner tradisional seperti jenang candil, demplo, combro, tiwul, mi ongklok, puyur, lupis dan minuman jahe. Sembari menikmati berbagai kuliner khas Wonosobo, masyarakat bisa menikmati tarian tradisional di pasar alami itu.
Edy Prabowo salah satu pegiat seni budaya mengatakan selain melestarikan seni tradisional sekaligus untuk mengenalkan Pasar Projo Buritan kepada wisatawan dari berbagai daerah. Karena pengunjung pasar tradisional itu banyak yang dari luar kota.
“Melalui pegelaran seni dan budaya serta event lainnya bisa menarik masyarakat dan wisatawan untuk mengunjungi Pasar Projo Buritan sehingga ekonomi warga sekitar bisa terangkat. Pasar ramai dan sajian kuliner bisa laris,” ujarnya.
Salah satu wisatwan asal cilacap Arief Dermawan (24) mengatakan, wisata bambu menjadi daya tarik utama mengapa ia mengunjungi Pasar Projo Buritan. Suasana yang sejuk dan rindang, menurut Arief, cocok dikunjungi setelah selesai berolahraga pagi.
Tidak hanya makanan tradisional, Pasar Projo Buritan juga menawarkan aneka ragam kerajinan seperti topi hingga keranjang anyaman. Selain itu, disediakannya arena bermain anak membuat Projo Buritan cocok untuk masyarakat dari segala golongan.
Untuk menjaga kebersihan, Pasar Projo Buritan juga meminimalisir penggunaan plastik, sehingga daun pisang hingga keranjang anyaman bambu dimanfaatkan untuk membungkus makanan yang hendak dibawa pulang oleh pengunjung.
Muharno Zarka-Wahyu