BREBES (SUARABARU.ID) – Wakil Bupati Brebes Narjo SH MH atas nama pemerintah dan warga masyarakat Brebes mengaku bangga dan berterima dengan penataan Stasiun Brebes sehingga representatif. Termasuk adanya program pemberhentian kereta eksekutif dan tersedianya UMKM Brebes.
“Atas nama pemerintah Kabupaten Brebes dan warga masyarakat Brebes, kami mengucapkan terima kasih atas penataan Stasiun Brebes,” ucap Wakil Bupati Brebes Narjo saat peresmian penataan stasiun, Jumat (6/3).
Menurut Narjo, langkah penataan stasiun Brebes merupakan sebuah trobosan yang baik. Apalagi Brebes tengah menuju Kawasan Industri Brebes (KIB) dan Kawasan Peruntukan Industri Brebes (KPIB). Dengan harapan, penumpang yang naik dan turun ke Brebes makin banyak sehingga bisa memberikan kemajuan, kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat Brebes dan sekitarnya.
Peresmian Penataan Stasiun Brebes ditandai dengan pengguntingan pita Melati oleh Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro yang melintang dipintu masuk penumpang. Turut mendampingi Wakil Bupati Brebes, Kapolres Brebes Gatot Yulianto, Kasdim 0713/Brebes, Kepala Dinas Perhubungan Brebes Johari, Kepala Daop 3 Cirebon dan pejabat lainnya.
”PT KAI terus berupaya untuk memberikan kenyaman serta meningkatkan fasilitas pendukung pelayanan penumpang di Stasiun Brebes dengan penataan dan perluasan beberapa fasilitas yang lebih baik,” ujar Edi.
Dia menjelaskan, Stasiun Brebes merupakan salah satu stasiun kelas 1 yang beroperasi di wilayah PT KAI Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon. Stasiun Brebes merupakan stasiun kebanggaan masyarakat Kabupaten Brebes dalam bertransportasi menggunakan KA. Pertumbuhan penumpang di Stasiun Brebes juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Tercatat, dalam pelayanan penumpang di tahun 2017 Stasiun Brebes melayani sebanyak 149.244 penumpang, tahun 2018 sebanyak 205.664 penumpang dan pada tahun 2019 sebanyak 217.619 penumpang. Setiap hari Stasiun Brebes melayani 500-700 penumpang, baik yang naik ataupun turun. Saat akhir pekan atau hari besar nasional, jumlah tersebut meningkat sampai 1.000 penumpang.
Didik Yuliyanto
