SEMARANG, SUARABARU.ID – Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD) Unika Soegijapranata Semarang, Jawa Tengah, secara resmi membuka program Doktor Arsitektur.
Kepastian itu setelah Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL DIKTI) Wilayah VI melalui Sekretaris Pelaksana Amsar SH MM telah menyerahkan tembusan Salinan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 196/M/2020 tertanggal 31 Januari 2020, tentang Izin Pembukaan Program Studi Arsitektur Program Doktor pada Universitas Katolik Soegijapranata.
Acara serah terima SK dari LL DIKTI Wilayah VI kepada Unika Soegijapranata tersebut berlangsung di Kantor LL DIKTI Wilayah VI, Jalan Pawiyatan Luhur Semarang, Selasa (3/3/2020).
Hadir dalam acara serah terima SK tersebut, Rektor Unika Soegijapranata Prof Dr F Ridwan Sanjaya MS IEC didampingi Dekan FAD Unika Soegijapranata Dra B Tyas Susanti MA PhD.
Menanggapi telah diterimanya SK Izin Pembukaan Program Doktor Program Studi Arsitektur tersebut, Prof Ridwan Sanjaya, mengucap syukur sekaligus menerima hal tersebut sebagai amanah untuk bisa terus dikembangkan dalam ranah ilmiah dan inovasi.
“Keluarnya SK Program Doktor pada hari ini, sebetulnya merupakan usaha dari Satgas (satuan tugas-red) pendirian Prodi Arsitektur konsentrasi Arsitektur Digital yang sudah kita ajukan beberapa tahun sebelumnya,” ungkap Prof Ridwan.
“Memang visitasi baru terjadi tahun lalu, tapi memang proses ini terbilang cepat karena sempat terjadi pergantian di tingkat pusat” sambungnya.
Arsitektur digital ini diharapkan dapat mewadahi pengembangan-pengembangan yang bisa dilakukan oleh arsitektur dalam kaitannya dengan perangkat digital yang bisa membantu untuk terciptanya inovasi-inovasi dalam dunia arsitektur.
Disamping itu dengan adanya S-3 kedua di Unika Soegijapranata, diharapkan dapat semakin menghidupkan aura keilmuan dan riset yang memang menjadi DNA dari program studi S-3 yang bukan terapan.
“Diharapkan Unika Soegijapranata makin banyak mengeluarkan inovasi-inovasi terbaru terkait dengan ide-ide ilmiah yang ada kaitannya dengan keilmuan di masing-masing program studi,” tutupnya.
Cornelius Holy