blank

SEMARANG(SUARABARU.ID)- Tiga mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Semarang (USM) menjadikan krokot sebagai permen sehat (25/2).

Mahasiswa tersebut bernama Anandya Selfana Prastikasari, Aulia Rifan Putra Nugraha dan Joko Rusmianto.

Ketiga mahasiswa menjadikan krokot sebagai permen adalah dalam rangka penelitian skripsi yang dilakukan mulai bulan Oktober 2019 hingga Januari 2020.

Krokot adalah merupakan tanaman gulma yang banyak ditemui di pinggir jalan, pekarangan rumah, dan sawah kaya akan vitamin, mineral, dan zat gizi lainnya, dan sangat banyak manfaatnya untuk kesehatan.

blankKrokot yang digunkan adalah jenis dengan nama latin Portulaca olercea yang merupakan tanaman dengan beta karoten tujuh kali lebih banyak dari pada wortel yang dapat diubah tubuh menjadi vitamin A, vitamin C, kadar serat, omega3 dan antioksidan sehingga sangat baik untuk kesehatan bahkan sekarang banyak dijadikan obat.

Anandya sendiri mengaku bahwa penelitian ini terinspirsi dari ketika makan pecel di suatu daerah bersama kedua rekannya dan mendapatkan sayur berupa krokot tersebut.
Rasanya yang unik yang tidak pernah ditemui ini menjadikan ketiga mahasiswa penasaran akan tanaman krokot.

Setelah mengetahui kandungan gizi yang ada pada krokot ketiga mahasiswa ini sepakat menjadikannya sebuah penelitian yang dijadikan suatu produk yang disukai masyarakat tetapi masih memiliki kandungan gizi yang tidak berkurang banyak ketika diolah.

Ketiga mahasiswa sepakat menjadikan “Fruit leather” yang merupakan lembaran yang terbuat dari buah dan sayur yang dibuburkan kemudian dikeringkan, tetapi oleh masyarakat sekitar menyebutnya manisan atau permen.

Setelah dilakukan penelitian, permen ini masih mengandung beta karoten 40.000 mikrongram/ 100 g, vitamin C 21 mg/100 g, kadar serat 1,88%, kadar air 14%, kadar abu 4%, sifat fisik bahan dan uji sensoris yang dilakukan oleh 50 panelis.

“Saat ini anak-anak bahkan orang dewasa susah dalam makan buah dan sayur, sehingga untuk meningkatkan konsumsi buah dan sayur salah satunya menjadikan rumput yang kaya akan manfaat ini sebagai permen yang dapat disukai masyarakat khususnya anak-anak” ungkap Anandya.

Anandya juga menambahkan bahwa menurut WHO dan beberapa jurnal krokot ini mampu mencegah dan mengatasi beberapa penyakit seperti kanker, diabetes, jantung, asam urat dan lainnya.”

Sementara Aulia menerangkan bahwa cara pembuatan permen ini sangat mudah dan tidak menggunakan bahan-bahan yang bayak.

Aulia mengatakan “bahan yang diperlukan hanya krokot yang telah diblancing dihaluskan dan dicampur dengan gula halus, karagenan atau bubuk rumput laut, dan sedikit blimbing wuluh atau asam sitrat kemudian dibuburkan dan dikerigkan dengan food dehidrator atau sinar matahari.”

Selain itu Joko mengatakan bahwa dalam penelitian ini yang menjadi kendala adalah alat yang digunakan sangat terbatas dan hanya dijumpai di laboratorium dan beberapa kali melakukan pra penelitian untuk mendapatkan lama pengerigan yang terbaik.

Sementara Anandya juga mengungkap bahwa “harapan kedepannya kami sebenarnya ingin memproduksi dalam jumlah banyak dan kalau ada rezeki pasti ingin mendaftarkan untuk hak paten, sehingga masyarakat luas dapat menikmati permen sehat ini.”

USM-Wahyu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini