blank
Beberapa ekor sapi milik petani peternak di Desa Sukorejo, Kecamatan Tunjungan, Blora, saat diberi makanan batang padi kering dicampur hijauan. (Foto : SB/Wahono)

BLORA (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora melalui Disnakikan, sepakat melakukan jalinan kerja sama dengan Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta tentang pengembangan potensi peternakan.

Penandatanganan nota perjanjian kerja sama (PKS) dilakukan Kepala Dinas Peternakan (Disnakikan) atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, Gundala Wijasena, baru-baru ini.

Sedangkan dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta dari Dekan Fakultas Peternakan, Prof. Ali Agus, juga putra asli Blora, disaksikan Wakil Bupati H. Arief Rohman dan Ketua Komisi B DPRD Blora, Yuyus Waluyo.

Dijelaskan Gundala Wijasena, populasi sapi di Blora menempati peringkat kedua terbanyak di Indonesia setelah Kabupaten Semenep (Madura) Jawa Timur. Namun jumlah yang banyak ini belum diimbangi dengan kualitas yang baik.

Maka di ruang sidang besar gedung H1 lantai 3 Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta, Pemkab sepakat menanandatangani PKS. Hadir juga Kepala Bappeda Blora, H. Syamsul Arief, Kepala Dinas PMD Riyanto undangan lainnya.

“Jumlah sapi di Blora mencapai 260.000 ekor, namun sebagai raja kayanya orang desa, kondisi sapi mayoritas masih kurus-kurus,” beber Gundala.

blank
Penandatangan kerja sama antara Pemkab Blora dengan Fakultas Peternakan UGM Yogayakarta, ditandatangani Kepala Disnakikan, drh Gundala Wijasena, MP dan Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA, DEA, IPU, ASEAN Eng. (Foto : SB/Ist)

Kurang Gemuk

Kepala Disnakikan juga membeber, dulu Gubernur DKI, semasa Ahok, sempat datang ke Blora dan tertarik dengan sapi untuk memasok daging ke Jakarta. Tapi karena sapinya kurang gemuk, niat ini belum terlaksana.

“Kami ingin Fakultas Peternakan UGM bisa membantu melalui program-program yang bisa dikerjasamakan,” harap Kepala Disnakikan, Gundala Wijasena, Minggu (9/2/2020).

Selain itu, pihaknya berharap Fakultas Peternakan UGM bisa membantu upaya pendirian rumah potong hewan (RPH) modern di Kabupaten Blora. Sebabnya  hingga kini, sebagai gudangnya sapi Blora belum memilikinya.

Wakil Bupati, Arief Rohman, menambahkan pihaknya berterimakasih kepada Fakultas Peternakan UGM yang bersedia melakukan penandatanganan PKS dengan Pemkab Blora.

“Ini juga tindak lanjut MoU Bupati Blora dengan Rektor UGM beberapa waktu lalu,” kata Arief Rohman.

Terhadap kerjasama itu, Dekan Fakultas Peternakan UGM, Ali Agus, menyatakan kesiapannya untuk bersama-sama merumuskan program-program pengembangan sektor peternakan di Kabupaten Blora.

“Kami juga sedang mengembangkan sapi GaMa atau singkatan dari Gagah dan Macho, perkawinan silangan dari tiga jenis sapi secara bersamaan,” kata Agus Ali.

Sapi yang dikembangkan itu adalah Belgian Blue, Wagyu dan Brahman. Mungkin nanti teknologinya bisa kita terapkan di Blora, dengan mendirikan ‘Bengkel Sapi’, dan nanti akan dibahas lagi lebih spesifik.

Selain itu, pihaknya ingin mengajak beberapa guru besar yang ada di Fakultas Peternakan UGM berkunjung langsung ke Blora, melihat kondisi lapangan, agar bisa merumuskan langkah-langkah konkrit untuk memajukan peternakan.

“Tentu tidak hanya sapi, namun juga potensi ternak lainnya seperti kambing dan ayam,” ungkapnya.

Wahono/mm

blank

blank

blank

blank

blank

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini