KUDUS (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten Kudus menunjukkan kepeduliannya terhadap permasalahan banjir dengan turun langsung ke lapangan. Dipimpin Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, puluhan personel gabungan dari organisasi perangkat daerah (OPD), relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, dan Polri dikerahkan untuk membersihkan saluran air di kawasan Poroliman Tanjung, Kecamatan Jati, Jumat (tanggal kegiatan).
Kegiatan ini menjadi perhatian masyarakatr karena Bupati Kudus Sam’ani Intakoris tak hanya memantau dari atas, tetapi juga ikut turun ke saluran air yang lebarnya sekitar enam meter. Ia memunguti sampah bersama warga, dua anggota DPRD Kudus — Rinduwan dan Rochim Sutopo — serta sejumlah kepala OPD.
“Kami mewakili warga Desa Tanjungkarang mengucapkan terima kasih kepada Pak Bupati yang bersedia turun langsung membersihkan gorong-gorong bersama masyarakat,” ujar Anggota Komisi C DPRD Kudus, Rinduwan, Jumat (11/4) di sela-sela kegiatan.
Menurutnya, genangan air dan banjir yang kerap terjadi di kawasan Perempatan Poroliman Tanjung Jati sudah berlangsung selama puluhan tahun. Salah satu penyebab utamanya adalah saluran air yang tersumbat oleh sampah di bawah perlintasan Jalan Pantura Kudus, dengan panjang saluran mencapai sekitar 30 meter.
“Padahal, kolam retensi juga sudah disediakan. Tapi karena salurannya mampet oleh sampah, air tidak bisa mengalir dengan baik dan menyebabkan genangan cukup lama saat hujan turun,” jelas Rinduwan.
Setelah pembersihan dilakukan, hasilnya langsung terlihat. Aliran air yang sebelumnya tersumbat kini mengalir lebih lancar.
Bupati Sam’ani pun mengakui bahwa banjir yang kerap terjadi di wilayah Jalan Kudus-Purwodadi — termasuk di depan Polsek, Koramil, dan Puskesmas Jati — disebabkan oleh tersumbatnya saluran air tersebut.
“Karena itu kami langsung bergerak. Ada lebih dari 150 orang dari Dinas PUPR, PKPLH, BPBD, TNI, Polri, hingga relawan yang bersama-sama membersihkan saluran air. Ini bentuk sinergi dan kepedulian kita terhadap masalah yang dihadapi masyarakat,” ujar Bupati Sam’ani.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak lagi membuang sampah sembarangan, terutama ke saluran air. Pemerintah desa pun diminta turut aktif memberikan edukasi dan sosialisasi kepada warganya.
Sebagai langkah preventif, di ujung saluran sebelum memasuki gorong-gorong yang melintas di bawah Jalan Pantura — persimpangan yang dikenal padat lalu lintas — kini telah dipasang jaring atau jeruji besi. Tujuannya agar sampah tidak kembali masuk dan menyumbat saluran.
Pembersihan saluran air ini diharapkan bisa mengurangi potensi banjir saat curah hujan tinggi dan menjaga kelancaran lalu lintas dari arah Kota Kudus menuju Purwodadi maupun sebaliknya.
Ali Bustomi