SEMARANG (SUARABARU.ID) – Tahun ini Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) bakal dirombak besar-besaran menjadi etalase pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Meski sempat terjadi polemik kepemilikan lahan, proses pembangunan tersebut ditargetkan bisa difungsikan pada tahun 2022.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan konsep inti revitalisasi PRPP tersebut bakal mengusung spirit ramah lingkungan, futuristik dan modern sebagai satu pusat pameran yang menunjang MICE yakni Meeting, Insentif, Conference and Exhibition.
“Dan itu harus berorientasi lingkungan yang bagus. Terus futuristik, karena kita kepengin ini berusia panjang dan dipenuhi teknologi modern. Saya inginnya ini jadi yang pertama di Indonesia,” kata Ganjar, Senin (3/2/2020).
Sementara pihaknya menyiapkan konsep tersebut, Ganjar mengundang para investor untuk merealisasikan. Terlebih secara lokasi, PRPP menjadi tempat yang paling strategis di Jawa Tengah. Jika ada yang tertarik dengan perencanaan inti yang disodorkan Ganjar tersebut, mesti ada beauty contes dari beberapa lembaga atau badan usaha yang pengin investasi di sana.
“Dekat pelabuhan, bandara, kawasan industri, perkotaan dan dekat dengan laut. Jadi kalau dibuat yang menarik ini akan jauh lebih digunakan,” katanya.
Untuk target Ganjar memberi ancang-ancang akhir tahun ini kemungkinan besar bisa dilakukan ground breaking. Terlebih untuk legalitas kepemilikan lahan, si atas meja hukum saat ini Pemprov Jateng telah memenangkan sengketa dengan swasta.
“Kalau itu swasta dan mereka tertarik itu akan lebih cepat. Harapan kita mereka tahun ini membuat feasibility study tahun ini pula akan bisa ground breaking,” kata Ganjar.
Total lahan yang bakal direvitalisasi tersebut sebesar 15,4 ha. Direktur Utama PT PRPP Titah Listyorini mengatakan, dalam perencanaan yang telah disiapkan, pembangunan meliputi pengembangan tempat pariwisata, bangunan penunjang bandara. Hotel yang tidak lebih dari tujuh lantai dengan 300 kamar, Exhibition Hall berukuran 10 ribu meter persegi, convention Hall ukuran 5 ribu meter persegi. Ruang pamer industri, pusat oleh-oleh dan restoran.
“Untuk konsep convention hall seperti itu, di Indonesia sudah ada yang di BSD, mereka punya 5 ribu meter persegi sebanyak 10. Tapi di sana tidak ada hotel, cuma di sekelilingnya. Tapi kalau di sini berada di satu kawasan,” katanya.
Titah yakin dengan revitalisasi tersebut bakal mengundang ketertarikan banyak investor maupun buyer-buyer dari berbagai negara untuk datang. Sehingga menguatkan daya ungkit perekonomian di Jawa Tengah.
“Apalagi dekat dengan kawasan-kawasan unggulan untuk perekonomian. Target akhir tahun ini jalan pembangunan, bulan November dan 2022 sudah bisa digunakan. Total investasi yang sesuai konsep kami sebesar Rp 700 miliar. Setidaknya ini ada acuan konsep inti dari kami,” katanya.
Hery Priyono-Wahyu