JEPARA (SUARABARU.ID) – Pengembangan Karimunjawa sebagai daerah tujuan wisata, hendaknya benar-benar memperhatikan aspek kelestarian sumber daya alam yang ada di wilayah tersebut. Sebab kekuatan utama Karimujawa ada pada daya tarik alam, utamanya yang berada di lautan.
Disamping itu daya dukung air bersih harus juga diperhatikan mengingat daerah tersebut berdasarkan penelitian para ahli tidak memiliki cadangan air yang disebut Cekungan Air Tanah
Hal tersebut diiungkapkan oleh Kepala Balai Taman Nasional Karimunjawa Agus Prabowo dalam wawancara khusus dengan SuaraBaru.Id belum lama ini di ruang kerjanya.
Dengan kelestarian alam yang terjaga ini diharapkan Karimunjawa dapat memberikan sumbangan bagi kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan dan bahkan dapat memberikan sumbangan bagi pemasukan devisa, tambah Agus Prabowo.
Apalagi kawasan ini diproyeksikan untuk dikembangkan menjadi Kawasan Pariwisata Nasional Karimunjawa.
Menurut Agus Prabowo, saat ini pelestarian bersama yang dilakukan oleh Balai Taman Nasional, Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi, para pemangku kepentingan lain, dengan dukungan masyarakat Karimunjawa telah membuahkan hasil.
“Tingkat kunjungan wisata yang bergerak cepat hingga mencapai angka 147.000 pada tahun 2019 berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Bahkan untuk melayani kebutuhan wistawan ini di Karimunjawa, saat ini tercatat telah berdiri 102 hotel dan home stay ,” ujar Agus Prabowo.
Harapan kami, tingkat kunjungan wisatawan ini disertai juga dengan peningkatan kesadaran masyarakat, termasuk wisatawan untuk ambil bagian dalam menjaga Karimunjawa sebagai kawasan yang harus dilestarikan dan di jaga.
Baca Juga: Ancaman Karimunjawa (2): Tidak Mudah Menjaga Rumah Ikan
“Siapa pun dapat melakukan aktivitas sesuai peruntukannya yang telah ditetapkan dalam zonasi. Namun dengan tetap menjaga kelestarian alam yang merupakan kekuatan utamanya sekaligus titipan untuk genersi mendatang,” papar Agus Prabowo.
Karena itu segala sikap, tindakan dan perbuatan selama berada di Karimunjawa, harus mencerminkan nila-nilai konservasi. “Kita dapat menikmati keindahan alam, snorkling, diving tetapi jangan merusak terumbu karang.
Bukan saja karena diinjak, tetapi juga akibat sampah. Hindari penggunaan bahan-bahan mengandung plastik, kurangi sampah serta lindungi kawasan pelestarian dari kegiatan yang tidak ramah lingkungan, termasuk limbah padat dan cair”pinta Agus Prabowo.
Pemanfaatan Air
Secara khusus Agus Prabowo juga minta sebelum kebutuhan air bersih dapat dicukupi melalui pembangunan embung, pemanfaatan air oleh hotel harus benar-benar memperhatikan keterbatasan cadangan air Karimunjawa. Sebab Karimunjawa menurut para ahli adalah satu wilayah yang tidak memiliki cadangan air bawah tanah.
Baca Juga: Ancaman Karimunjawa (1): Air Bersih Menjadi Persoalan Utama
“Jika cadangan air tanah yang ada dieksploitasi berlebihan dengan menggunakan sumur bor, dikawatirkan jika musim kemarau tiba sumur penduduk akan kering dan juga menjadi penyebab timbulnya intrusi air laut.
Oleh sebab itu Agus Prabowo mengajak seluruh pihak termasuk masyarakat Karimunjawa untuk terus menjaga kelestarian lingkungan. Tujuannya agar anak-cucu masyarakat Karimunjawa dapat terus menikmati dan memanfaatkan keindahan alam Karimunjawa untuk menjamin tingkat kesejahteraannya secara berkelanjutan.
Hadi Priyanto