SEMARANG (SUARABARU.ID) – Dalam pemilihan kepala daerah (pilkada), partisipasi masyarakat tetap sangat dibutuhkan. Sebab, dalam demokrasi, kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Pengamat politik dari Undip Semarang, Teguh Yuwono, mengemukakan hal itu dalam Seminar Pilkada untuk Kesejahteraan Rakyat di Hotel Ibis Semarang, baru-baru ini.
Selain Teguh, seminar ini menghadirkan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang Hendry Casandra Gultom, Kepala Badan Kesbangpol Kota Semarang Abdul Haris, dan Sekretaris Komisi A DPRD Kota Semarang Budiharto. Acara ini digagas oleh Kesbangpol Kota Semarang.
Lebih lanjut Teguh menyatakan keberhasilan sebuah pilkada bisa dilihat dari tingkat kehadiran para pemilih di tempat pemungutan suara (TPS). Jika penyoblos tinggi, itu berarti tanda positif. Kalau sebaliknya, maka kualitas pilkada itu bisa dipertanyakan.
Sementara Sekretaris Komisi A DPRD Kota Semarang Budiharto menegaskan pihaknya punya tugas mengawal jalannya pilkada. Komisinya harus berperan aktif agar tingkat kehadiran para pemilih di TPS tetap tinggi.
”Semua upaya ini untuk menekan golput terutama pada pemilih pemula. Kami mendorong terselenggaranya pilkada 2020 dengan partisipasi masyarakat yang tinggi agar hasilnya nanti bisa dirasakan untuk kesejahteraan rakyat,” ujar Budiharto sambil menambahkan seminar diikuti tokoh masyarakat di Kecamatan Genuk dan Pedurungan.
Mengenai pilkada Kota Semarang, Harto, panggilan akrabnya, mengakui memang belum terasa. Pasalnya, jadwal pendaftaran terakhir baru akan dimulai Juni mendatang. Sejauh ini Wali Kota Hendrar ”Hendi” Prihadi masih kuat untuk kembali memimpin Kota ATLAS. (rr)