WoNOSOBO(SUARABARU.ID)-Desa Penerusan Kecamatan Wadaslintang Wonosobo baru saja meraih penghargaan Pelaksana Terbaik I Implementasi Gerakan Sayang Ibu dan Bayi (GSIB) tingkat Propinsi Jawa Tengah mengalahkan Kabupaten Rembang dan Kota Semarang.
Penghargaan tersebut diserahkan Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Peremberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Dyah Retno kepada Kepala Desa Penerusan Syukur di RM Wanaboga Wonosobo.
Penyerahan penghargaan disaksikan Camat Wadaslintang Mitro Sambodo, Kepala Puskesmas Wadaslintang dan beberapa tenaga kesehatan dan Bidan yang selama ini melakukan pendampingan program GSIB serta Ketua Satgas GSIB Desa Penerusan.
Ketua TP PKK Wonosobo Fairuz Eko Purnomo, Kamis (16/1), menyampaikan apresiasi kepada Satgas GSIB Desa Panerusan dan Pokjatab GSIB Wonosobo atas prestasi yang baru diraih. Semua Desa di Wonosobo harus mengimplementasikan GSIB untuk menurunkan AKI AKB.
“TP PKK Wonosobo telah membentuk dan melakukan pelatihan Kader Pendamping Ibu Hamil (PIH), sebagai implementasi program 5 ng (jateng gayeng nginceng wong meteng). Wonosobo mencanangkan sobo ngeman wong meteng guna sukses GSIB,” katanya.
Selain itu, tambahnya, membuat Buku Saku Kader Pendamping Ibu Hamil (PIH), membentuk Posyandu Integrasi sebagai implementasi Perbub No : 15 tahun 2016, tentang pelayanan anak usia dini holistik integrasi.
“Juga mencanangkan pencegahan dan penurunan stunting melalui penandatanganan kesepakatan antara TP PKK Kecamatan-TP PKK Kabupaten. Menggelorakan Kegiatan pola asuh anak dan remaja serta membuat gerak dan lagu tentang pencegahan stunting.
“Dengan semua progam terebut di atas akan menguatkan komitmen dan semangat, sekaligus sebagai salah satu wujud nyata kepedulian untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat untu penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi,” tandasnya.
Sekretaris DPPKBPPPA Dyah Retno mengatakan penghargaan ini merupakan hasil kerja keras semua pihak dari tingkat RT, RW, Dusun, Desa, Kecamamatan sampai Kabupaten Wonosobo. Selain itu, juga peran aktif masyarakat dalam menggerakan program GSIB.
“GSIB merupakan gerakan untuk mengembangkan kualitas perempuan melalui percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi. Harus ada gerakan bersama antara pemerintah dan masyarakat guna meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kepedulian pada GSIB.
Kesehatan ibu dan anak, imbuhnya, merupakan salah satu wujud hak asasi perempuan dan anak. Kesehatan ibu dan anak khususnya bayi baru lahir, merupakan tugas bersama antara pemerintah dan masyarakat, organisasi perempuan dan organisasi profesi. “Perlu dibangun komitmen bersama yang kuat, baik dari Pemkab Wonosono, Pemerintah Kecamatan dan Desa, untuk mendukung program GSIB dan meningkatnya partisipasi masyarakat dalam urusan kesehatan ibu dan anak,” paparnya.
Kepala Desa Panerusan Syukur menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, khususnya kepada Satgas GSIB Desa Panerusan, Bidan Desa dan Kepala Puskesmas Wadaslintang, atas kontribusi dan kerja samanya sehingga bisa meraih juara.
“Penghargaan sebagai terbaik 1 Implementasi GSIB Kategori Kabupaten tahun 2019 tingkat Provinsi Jawa Tengah yang diraih Desa Penerusan tersebut tidak terlepas dari peran dan kerja keras semua pihak. Saya sampaikan terima kasih banyak,” katanya.
Muharno Zarka-w