WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Sebagai sekolah adiwiyata mandiri atau sekolah berwawasan lingkungan, SD Negeri 1 Wonosobo, Sabtu (11/1), melakukan launching program zero plastik dengan penggunaan one bottle dan one bowl di sekolah setempat.
Program zero plastic, one bottle dan one bowl dimaksudkan agar warga sekolah, baik guru, karyawan dan siswa-siswi tidak menggunakan kantong plastik dalam kegiatan sehari-hari. Anak setiap hari wajib membawa satu botol minum dan satu tempat makan.
Peluncuran ini ditandai dengan pengangkatan poster bertuliskan “Zero Plastik, One Bottle One Bowl” di atas panggung diikuti pengangangkatan botol minuman dan kotak makan oleh seluruh siswa-siswi dan guru SD Negeri 1 Wonosobo di bawah panggung.
Kepala SD Negeri 1 Wonosobo Turdiyati S Pd MMPd mengatakan program diluncurkan berdasarkan SE Mendikbud No 12 Tahun 2019 tentang larangan penggunaan kemasan air minum berbahan plastik sekali pakai dan kantong plastik di sekolah.
“Program tanpa plastik, satu botol air minum dan satu kotak makan, dilakukan guna menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari sampah plastik sehingga menjadi sekolah yang berlingkungan bersih, sehat dan ramah anak,” sebutnya.
Kantin sekolah, imbuhnya, tidak boleh menjual makanan yang dikemas dengan bungkus plastik. Semua jenis makanan dibungkus dengan daun pisang maupun kemasan non plastik. Anak yang membeli jajan ke kantin sekolah juga wajib membawa bungkus makan sendiri.
Jadi Inspirasi
Peluncuran program sekolah tanpa plastik dilakukan Kepala Bidang Pengembangan Kurikulum dan Pengendalian Mutu (PKPM) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Wonosobo H Slamet Faizi S Pd MPd dan didampingi Ketua Komite SD Negeri 1 Iswo Prayogo SE.
Slamet Faizi S Pd MPd sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan SD Negeri 1 yang menginisiasi launching lingkungan sekolah tanpa sampah plastik. Program tersebut sangat mendukung terciptanya sekolah sehat dan bersih.
“Pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah ini juga sangat bagus. Karena sikap 5 S yakni senyum, salam, sapa, sopan dan santun sudah menjiwai pada pribadi anak. Ketika saya masuk ke sekolah siswa berebut jabat tangan dan berucap salam,” katanya.
Sekolah berwawasan lingkungan dan penerapan pendidikan karakter yang kuat di SD Negeri 1 Wonosobo, imbuhnya, harus bisa menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk melakukan hal yang sama. Butuh komitmen bersama untuk menerapkan hal tersebut.
“Ada tiga hal yang ditekankan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemendikbud RI) Nadiem Makarim terkait dunia pendidikan, yakni penerapan pendidikan karakter, program literasi (budaya baca buku) dan digitalisasi proses pembelajaran,” serunya.
Usai peluncuran dilakukan penandatangan komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan ramah anak. Penandatanganan dilakukan Kabid PKPM Disdikpora, Ketua Komite, Kepala SDN 1, guru dan diikuti seluruh anak-anak.
Muharno Zarka-trs