WONOGIRI (SUARABARU.ID)– Ratusan warga Desa Gendayakan, Kecamatan Paranggupito, Wonogiri, berbondong-bondong mendatangi balai desa setempat, untuk mengikuti pengobatan massal. Kegiatan bakti sosial berupa pelayanan medis ini, digelar kerja sama antara Djarum Foundation dan Yayasan Bina Insan Negeri (YBIN), pada Sabtu (11/1/2020).
Dibantu petugas Puskesmas Paranggupito, masyarakat rela antre hingga sore hari, demi mendapatkan pemeriksaan dan pemberian obat. Keluhan yang banyak disampaikan pada sekitar 10 petugas kesehatan itu di antaranya, gatal-gatal, keluhan pada pencernaan, darah tinggi, penyakit mata, kolesterol dan asam urat.
BACA JUGA : Sadis, Ibu di Grobogan Ini Tega Buang Bayinya ke Kolam
Koordinator YBIN, dr Mada Gautama mengungkapkan, bila melihat kondisi geografis masyarakat desa setempat, munculnya penyakit seperti gatal-gatal dan keluhan pada saluran pencernaan, memang sangat dimungkinkan karena mereka mengonsumsi air yang tidak sehat.
Pemanfaatan air tadah hujan yang kemudian dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari, sangat tidak dianjurkan untuk dikonsumsi, meski sudah dimasak sekali pun.
”Dengan ditemukannya sumber air bersih di Goa Jomblang di desa ini, seharusnya warga sudah tidak lagi mengonsumsi air tadah hujan. Karena air tadah hujan meskipun sudah disaring atau diproses, kemungkinan masih ada bakterinya.”
”Kalau ada keluhan warga yang merasa sakit pada pencernaan atau gatal-gatal, akan kita periksa, apakah karena mereka mengonsumsi air dari tadah hujan atau tidak,” kata dr Mada, di sela-sela pengobatan yang diikuti sekitar 672 warga Desa Gendayakan dan sekitarnya ini.
Ditambahkan Kepala Desa Gendayakan, Heri Sutopo, sebelum ditemukannya sumber air bersih di wilayahnya, selama ini warga mengonsumsi air tadah hujan. Dan akibat secara terus menerus mengonsumsi air tadah hujan, tingkat kesehatan warga desa berjumlah 2.200 jiwa ini sangat rendah, karena kemudian banyak masyarakat yang mengeluhkan sakit.
Perdana
”Sejak sembilan bulan lamanya, warga desa mengalami kekeringan, dan sumber air hanya mengandalkan tampungan air hujan. Dan berawal dari inilah, warga banyak mengeluhkan sakit. Tetapi setelah ditemukannya sumber air bersih di Goa Jomblang yang ada di Dukuh Ngejring, kini kami bisa mengomsumsi air bersih yang sehat,” imbuh Heri, yang menyebutkan, pelayanan medis ini menjadi solusi bagi warganya, setelah sekian lama merasakan kemarau yang begitu panjang.
Sementara itu Perwakilan Djarum Foundation Arvi Oktaviendra menyatakan, kegiatan bakti sosial berupa pelayanan medis ini menjadi kegiatan perdana di tahun ini. Selain Bakti Sosial, juga dilaksanakan Bakti Pendidikan, Bakti Lingkungan, Bakti Budaya dan Bakti Olahraga.
”Setelah kita membantu pengangkatan sumber air bersih dari Goa Jomblang untuk keperluan warga, kini kita bantu masyarakat dengan pelayanan medis, Kami berharap, dengan adanya kegiatan ini masyarakat akan terlayani di bidang kesehatannya, sehingga bisa beraktivitas kembali seperti biasa,” tandas dia.
Riyan/Muha