JEPARA (SuaraBaru.Id) – Sungai Pasokan yang mengalir melalui dukuh Tempur, Desa Sumberejo, Kecamatan Donorejo, Jepara kembali meluap Jumat ( 10/1-2020) tadi pagi. Air mulai mengenangi pemukiman jam 06.00. Paling tidak 170 rumah penduduk yang ada di wilayah RT 01,02,03 RW 01 dan RT 02, 03 / RW 03 desa Sumberejo tergenang. Tinggi air bahkan mencapai 50 -100 Cm. Air setinggi 90 Cm juga mengenangi sekolah RA Al Hikmah dan MI Miftakul Huda 02 hingga kedua sekolah tersebut diliburkan.
Camat Donorojo, Eko Udiyono yang pagi tadi berada dilokasi membenarkan kejadian tersebut. “Kita bersyukur, karena tidak ada korban jiwa. Hanya beberapa rumah mengalami kerusakan kecil. Genangan juga telah mulai surut,”” ujarnya. Banjir ini menurut warga terjadi hampir setiap tahun sebab sungai Pasokan yang melewati padukuhan ini tidak mampu menampung debit air yang tinggi.
Menurut Eko Udiyono, sungai Pasokan menampung air u;lai dari Mojo Pati, Kelet, Blingoh dan desa desa diatasnya. “ Jika hujan diatas lebat, maka kemukinan dukuh Tempur terendam. Sebab sungai Pasokan tidak mampu menampung hingga meluap ke pemukiman. Sebab dukuh Tempur letaknya berada di bawah sungai tersebut,” papar Eko Udiyono.
Diusulkan sodetan
Sementara itu Petinggi Sumberejo kepada SuaraBaru.Id menuturkan, dukuh Tempur memang telah lama menjadi langganan bajir. Sebab sungai Pasokan saat akan sampai ke dukuh tersebut bentuknya melingkar sepesti huruf U. “ Jika debit air tinggi dan curah hujan lebat dipastikan akan banjir, sebab air kemudian melimpah melewati tanggul,” ujar Petinggi Sumberejo, Nur Fakih.
Karena itu pihak desa telah lama mengusulkan untuk dilakukan penyodetan sungai untuk meluruskan sungai Pasokan. Perkiraan kami sodetan panjangnya hanya 200 meter. Dengan demikian air dapat mengalir cepat dan tanpa hambatan. “Sepertinya hanya dengan cara itu dukuh Tempur dapat terhindar dari banjir. Sejak puluhan tahun lalu padukuhan ini menjadi langganan banjir,” ujarnya. Disamping itu perlu dilakukan pengerukan sungai Pasokan di bagian hilir yang sekarang mengalami pendangkalan hingga air tidak cepat mengalir ke laut.
“ Harapan kami, pemerintah kabupaten Jepara dapat mengalokasikan dana untuk membuat sodetan sungai Psokan dan sekaligus pengerukan di bagian hilir sungai. Dengan demikian warga padukuhan yang jumlahnya hampir 600 orang dapat terhindar dari banjir. Semoga permohonan ini dapat segera diperhatikan ,” ujar Petinggi Sumberejo berharap.
Sementara dari BPBD Jepara diperoleh informasi, longsor juga terjadi di desa Tempur dan menimpa rumah Rohmah Nur di dukuh Kemiren RT 01/RW 03. “Namun sejauh ini tidak ada korban. Hanya terjadi kerusakan rumah dibagian dapur,” ujar Petinggi Tempur Maryono kepada SuaraBaru.Id.
Kerusakan juga terjadi pada bangunan milik Dinas Kesehatan Jepara yang berada di Jln. KH Ahmad Fauzan. Bangunan milik DKK ini pondasi pagarnya rusak. Kerusakan rumah akibat angin kencang juga menimpa rumah Haini di desaKarangrandu, Siti Aisah desa Bringin dan Sapari desa Balong.
SuaraBaru.Id / Hadi Priyanto