BLORA (SUARABARU.ID) – Polres Blora bersama stakeholder penanggulangan bencana alam, sepakat bersinergi dan siap siaga 24 jam dalam menanggulangi bencana alam di kabupaten paling timur di Jawa Tengah ini.
Untuk keperluan sinergitas tersebut, Senin (6/1/2020), Kepolisian Resor (Polres) Blora menggelar rapat koordinasi (rakor) lintas sektoral guna menghadapi bencana alam yang terjadi setiap saat.
Rakor yang digelar di ruang pertemuan Mapolres setempat, dihadiri pejabat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (DPUPR).
Selain stakeholder, ikut dalam rakor lintas sektoral Dandim, pejabat utama (Pju) Polres dan undangan lainnya. Rakor dipimpin langsung Kapolres Blora AKBP Antonius Anang.
Kapolres mengatakan, tujuan digelarnya rakor lintas sektoral untuk menyamakan persepsi cara bertindak, kesiapsiagaan dan langkah cepat apabila terjadi bencana alam.
“Kami berharap sinergitas antarinstansi terkait dalam menanggulangi bencana alam, karena Blora rawan banjir, angin kencang, dan tanah longsor,” tandas Anang.
Siap Gergaji
Menurut Kapolres Blora, penanggulangan bencana alam adalah tugas bersama, untuk melindungi masyarakat jika terjadi bencana, maka perlu ada kesamaan sikap dan persiapkan segala sesuatunya untuk antisipasi bila terjadi bencana.
Untuk antisipasi kerawanan tersebut, Kapolres telah memerintahkan jajarannya agar selalu memantau debit air sungai Bengawan Solo, patroli dengan menyiapkan chainsaw (gergaji mesin) jika da pohon ambruk dan keperluan lainnya.
Di acara itu, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Blora, Hanung Murdaka, menjelaskan bahwa BPBD sudah siap siaga untuk antisipasi bencana alam.
Bentuk kesiapan itu, lanjutnya, antara lain telah melaksanakan apel siaga sekaligus simulasi penanganan bencana alam yang dipusatkan di Kecamatan Banjarejo, Blora.
Selain itu, BPBD telah menyiapkan Posko siaga banjir di tingkat kecamatan seluruh Kabupaten Blora, tujuannya untuk antisipasi banjir dan bencana alam lainnya di 16 kecamatan.
Hanung menambahkan, BPBD sudah punya mapping (pemetaan) lokasi rawan banjir di wilayah Kabupaten Blora, namun demikian untuk kerawanan angin puting beliung tidak bisa terdeteksi.
“Untuk kerawanan banjir, BPBD sudah ada mapping, posko dan personilnya, kalau anginh diluar prediksi kami,” beber Hanung Murdaka.
Dandim Blora Letkol (Inf) Ali Mahmudi, menekankan bahwa TNI dan Polri akan bahu membahu bersama instansi terkait jika terjadi bencana alam di wilayhnya.
“Jika terjadi bencana lam, TNI bersama Polri dan instansi terkaitas, bersinergi dan bahu membahu menanganinya,” tandas Dandim 0721/Blora.
Wahono/mm