blank
Plt. Bupati Jepara Dian Kristiandi bersama CEO Persijap, Iqbal Hidayat dan Pelatih Persijap Sahala Marudut Tigor.

JEPARA (SUARABARU.ID) – Keberhasilan Perisjap  Jepara meraih  posisi paling  terhormat di Kompetisi Liga III Nasional tahun  2019,   disambut antusias oleh masyarakat Jepara. Para  pemain dikirap mulai dari bundaran Ngabul hingga pendopo kabupaten dalam jeep  terbuka. Mereka diterima oleh Plt  Bupati Jepara Dian Kristiandi. “Atas  nama  masyarakat Jepara kami ucapkan terima kasih  prestasi yang telah  dicapai Persijap. Ini kado terindah bagi  masyarakat  Jepara diakhir tahun.  Harapan kami  Persijap  dapat mempertahankan dan bahkan meningkatkan pretasi pada musim kompetisi tahun depan,”ujar Dian Kristiandi.

blank
Kirap Persijap yang baru saja merebut tropy Liga III Nasional.

Pada umumnya  warga Jepara  berharap, Persijap  hanya satu  musim kompetisi  berada  di Liga   II Nasional dan selanjutnya diharapkan perserikatan yang  dibentuk tahun 1954 dapat kembali berjaya di Liga I Nasional.  “Kami  berharap Persijap hanya  mampir ngombe di Liga  II dan  selanjutnya kembali  ke Liga  I  Nasional. Disamping iitu  kami memberikan ucapan selamat dan penghargaan   kepada manajemen Persijap dan tim yang telah berjuang sangat keras, utamanya CEO  Persijap Iqbal  Hidayat dan pelatih  ” ujar Busro Bolo-Bolo, suporter fanatik Persijap yang mengelola  Bolo-Bolo  FC.

Harapan suporter  Jepara  ini menurut   Busro  Bolo-Bolo   sangat besar. Sebab rekam jejak  Persijap di  persepak bolaan nasional cukup baik dan disegani lawan baik  dikandang maupun  saat tandang . Pada tahun 2001,  Persijap  berhasil masuk Devisi Utama PSSI,  walaupun kemudian kembali ke  Devisi  I.  Baru tahun 2006 Persijap  kembali  masuk ke Devisi Utama dengan pelatih  Rudy William Keljes dan tahun 2006 masuk ke Wilayah  Barat. “Walaupun belum pernah mencapai puncak prestasi Persijap  pernah mengalahkan tim besar seperti PSM Makasar dan mengalahkan PSIS Semarang sebanyak dua kali pada Copa  Indonesia,” ujar Busro Bolo-Bolo saat ditemua SuaraBaru.Id dalam kirab penyambutan Piala Liga   III Nasional.

Menurut Busro  Bolo-Bolo, kebesaran nama Persijap kala itu juga  didukung dengan prestasi  Persijap Yunior. “ Paling tidak  Persijap Yuniior pernah tiga  kali  menjuarai Piala Suratin, kompetisi tertinggi sepak bola yunior Indonesia tahun 1982, 1998 dan  2002. Persijap Yunior dapat  menyamai prestasi Persebaya Surabaya  dan  PSM Makasar,”  papar Busro Bolo-Bolo. Disamping  itu Persijap juga didukung  suporter  fanatik, tambah Busro.

blank
Para Suporter Persijap menunggu kedatangan rombongan di Bundaran Tiga Putri Ngabul Jepara.

Dijelaskan  lebih lanjut  oleh Busro Bolo-Bolo, pada tahun 1999/2000 Persijap berhasil menjadi juara  grup  I yang  mengantarkan promosi ke devisi utama,  Namun pada  kompetisi tahun 2001 kembali  degradasi ke divisi I  hingga  tahun 2004  kembali ke devisi utama. “ Tahun 2007 Persijap ke Superliga sampai tahun 2011 dan berhasil masuk  di 11 besar. Tahun 2011 Persijap masuk ke Liga Primer Indonesia hingga  tahun 2014 kembali  degradasi ke  Liga 2,”papar Busro  Bolo-Bolo.

Namun  Persijap kembali terpuruk  ke divisi 3 tahun 2017, sebab hanya  masuk peringkat  7 grup 3 Liga 2. “Tahun 2018, Persijap berhasil masuk  16 besar Liga 3 Nasional dan tahun 2019 menjadi  Juara  Liga 3 Nasional  setelah mengalahkan  PSKC Cimahi dalam babak  final dengan skore 3-1.

Kado Terindah

“ Ini kado terindah yang dipersembahkan Persijap kepada masyarakat  Jepara  saat menyongsong tahun baru 2020. Harapan kami, pada kompetisi  mendatang, Persijap dapat kembali  mengukir prestasi. Karena itu perlu dukungan semua  fihak” ujar CEO    Persijap  Iqbal Hidayat. Atas nama manajemen dan tim kami ucapkan terimakasih atas dukungan seluruh warga masyarakat  Jepara,tambahnya. ( SUARABARU.ID/ Hadi Priyanto )

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini