KAI Daop 4 Tambah Layanan Kesehatan di Stasiun
(ist./hms)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Di musim penghujan ini, faktor kesehatan perlu sekali diperhatikan, apalagi saat bepergian jauh dengan menggunakan kereta api. Layanan tambahan dari PT KAI Daop 4 akan kebutuhan kesehatan diberikan kepada para penumpang kereta api.

Hal ini diwujudkan PT KAI Daop 4 dengan membuka layanan “terbuka” di Hall Stasiun Tawang dan Poncol. Tepatnya pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang sedang berlangsung saat ini.

Secara bergantian dua hari sekali, layanan ini akan berpindah dari Stasiun Tawang ke Stasiun Poncol untuk menambah layanannya selain pos kesehatan yang sudah ada secara permanen di dalam stasiun.

“Dimulai hari ini, Sabtu (28/12/2019) merupakan hari pertama, layanan di Stasiun Tawang dibuka pada pukul 11.00 hingga 16.00 WIB. Dibantu pula melalui pengeras suara yang ada di stasiun untuk penyampaian informasi tentang layanan kesehatan ini,” kata Manager Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Krisbiyantoro.

Ikut terlibat dalam kegiatan ini, 1 orang dokter umum, 4 paramedis dan 1 tenaga apoteker. Pemeriksaan kesehatan yang bisa dilayani antara lain pemeriksaan tensi, gula darah, kolesterol, asam urat, dan konsultasi medis.

KAI Daop 4 Tambah Layanan Kesehatan di Stasiun
(ist./hms)

Senin (30/12/2019) mendatang, secara serentak di beberapa stasiun lain akan dibuka layananan kesehatan terbuka seperti ini. Empat stasiun wilayah Daop 4 Sm yang ikut membuka layanan kesehatan yakni di stasiun Cepu, Ngrombo, Tawang dan Tegal.

Tercatat, di hari pertama dibukanya layanan kesehatan tersebut hanya dalam waktu kurang dari 3 jam, sebanyak 32 penumpang kereta api ikut menggunakan kesempatan tersebut untuk memeriksakan kesehatannya dan konsultasi medis.

“Dari sisi internal kami (PT KAI) dapat juga berfungsi sebagai screening atau pendeteksian dini kepada calon penumpang kereta api sebelum memasuki pintu boarding stasiun yang akan melakukan perjalanan,” kata Krisbiyantoro.

Masing-masing dokter maupun petugas yang sedang bertugas pada saat itu akan bisa membedakan, mana penumpang yang sehat dan penumpang yang kurang sehat serta tidak layak melakukan perjalanan dengan Kereta Api. Apalagi penumpang hamil atau pun anak – anak balita.

“Diharapkan layanan kesehatan ini akan dapat digunakan sebaik-baiknya oleh para pengguna jasa kereta api,” pungkasnya.