SOLO (SUARABARU.ID) – Kontingen SMP dan SMA dari Gianyar, Bali, memborong medali terbanyak dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Pelajar Silat Perisai Diri V yang digelar di GOR Sritex Arena, Solo, 18 – 22 Desember 2019.
Kontingen SMAN 1 Gianyar menjadi juara umum dan berhak merebut Piala Bergilir Sultan Hamengku Buwono X dengan mendulang enam medali emas, dua perak, dan enam perunggu.
Sementara itu SMAN 1 Cikalong Wetan menempati runner-up dengan tiga emas, tiga perak, dan satu perunggu. Peringkat ketiga diduduki SMAN 2 Tabanan dengan tiga emas, satu perak, dan satu perunggu.
Pesilat terbaik putra SMA disabet I Gede Dewa Indra Widiarta dari SMAN 2 Tabanan dan pesilat terbaik putri diraih Sapna Alfitri Utami dari SMAN 5 Palembang.
Serangan Supit
Pertarungan menarik terjadi di Kelas E Putri (55-60 kg) antara Aurum Nameerah Marsya Aida dari SMAN 4 Bandung melawan Cucu Mustikawati dari SMA Krinci Kanan, Siak, Riau.
Aurum mengandalkan serangan supit udang maupun tangkapan yang dilanjutkan bantingan. Tercatat dua kali Aurum menjatuhkan Mustikawati sehingga ia berhak menggondol medali emas.
“Saya merangkap bertanding di dua nomor. Pada pertarungan bebas di Kelas E dan juga di pertarungan serang hindar. Bersyukur dapat dua medali emas. Saya merasa senang dengan komunitas silat Perisai Diri,” tutur Aurum.
Di kelompok Usia Dini (SD) SD Insan Cendekia Mandiri, Sidoarjo, Jawa Timur menjadi yang terbaik dengan mengumpulkan 13 emas, 6 perak,dan 8 perunggu dan berhak memboyong Piala Bergilir Kanjeng Gusti Aria Adipati (KGPAA) Pakualam X.
Posisi kedua diduduki SD Kertasari dengan 12 emas, 3 perak, dan 2 perunggu. Sementara tempat ketiga di tangan SD Islam Ukuwah, Pandaan, Jawa Timur dengan 8 emas, 2 perak, dan 2 perunggu.
Juara Umum I kelompok Pra Remaja (SMP) direbut oleh SMPN 1 Gianyar yang mengantongi 3 emas, 2 perak, dan 2 perunggu dan berhak membawa Piala Bergilir KGPAA Pakualam IX.
Tempat kedua diduduki SMP Insan Cendekia Mandiri dengan 3 emas, 2 perunggu. Dan tempat ketiga disabet oleh SMPN 18 Kota Tasikmalaya dengan 3 emas.
Pendulang Emas
Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo menutup secara resmi kejurnas silat yang diikuti oleh 1.371 pesilat dari berbagai sekolah di seluruh provinsi Indonesia, Minggu (22/12).
“Saya berterima kasih Solo dijadikan ajang kejurnas silat. Sebagai Kota Budaya, dengan digelarnya kejurnas ini makin dikenal di kalangan pelajar di seluruh Indonesia. Selain itu, bagi para pelajar prestasi di silat juga harus diimbangi prestasi di sekolah,” kata Rudy, sapaan karib wali kota.
Di sisi lain, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam pembukaan kejurnas ini menyampaikan, pencak silat adalah salah satu olahraga pendulang emas di multievent seperti SEA Games.
“Event ini sangat menarik. Perisai Diri bisa membuktikan, jika mereka bisa menjalani kaderisasi atlet dengan langkah yang sangat baik lewat kejurnas pelajar, dari tingkat SD hingga SMA. Dari kejurnas ini, saya optimistis lahir bibit-bibit atlet juara untuk Indonesia,” tegas Ganjar dalam pembukaan kejurnas pada 18 Desember 2019.
Ganjar juga turut bangga, pencak silat sudah diakui dunia sebagai heritage dari Indonesia. Orang nomor satu di Pemprov Jawa Tengah ini yakin, pencak silat bisa digelar di olimpiade.
LBC