blank
TANDA TANGAN: Sekda Kabupaten Grobogan Moh Soemarsono, menandatangani deklarasi Three Ends Plus He for She, di Halaman Setda Grobogan, Jumat (20/12). Foto: Hana Eswe

GROBOGAN (SUARABARU.ID)– Deklarasi Three Ends Plus He for She, dikumandangkan di halaman Setda Kabupaten Grobogan, Jumat (20/12). Deklarasi ini dilaksanakan usai senam bersama di tempat yang sama. Hadir dalam kegiatan ini, Sekda Kabupaten Grobogan, Moh Soemarsono dan Kepala DP3AKB Grobogan, Indarti Ningsih.

Deklarasi ini ditandai dengan penandatanganan dukungan yang dilakukan Sekda Grobogan Moh Soemarsono. Deklarasi ini berisi tentang tiga akhiri dan tiga langkah untuk perempuan.

BACA JUGA : Menteri PPPA Puji Langkah Ganjar dalam Pemberdayaan Perempuan

Tiga akhiri yang dimaksud yakni, akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, akhiri perdagangan manusia dan akhiri kesenjangan ekonomi bagi perempuan.

Sedangkan tiga langkah dalam deklarasi ini berisi, tingkatkan partisipasi sekolah, tingkatkan partisipasi perempuan di bidang politik dan pengambilan keputusan, serta turunkan jumlah kematian ibu melahirkan.

Kepala Dinas P3AKB, Indarti Ningsih memaparkan, deklarasi dan senam kreasi Three Ends Plus He for She ini dilaksanakan, menyongsong misi Grobogan Hebat. Salah satu misi itu yakni, mewujudkan masyarakat sejahtera yang utuh menyeluruh dan kesetaraan gender yang proposional.

”Kami tidak ingin kasus yang menimpa perempuan terus bertambah. Perlu diketahui, angka kematian ibu melahirkan masih tinggi di Grobogan. Kemudian kekerasan pada perempuan serta kesenjangan ekonomi juga tinggi,” ujar Indarti.

blank
SENAM: Sebelum penandatanganan deklarasi, dilakukan senam kreasi bersama. Foto: Hana Eswe

Menurunkan Angka Kematian
Pihaknya berharap, deklarasi ini menjadikan kesetaraan gender di Kabupaten Grobogan menjadi lebih proporsional. Nantinya, terwujud kesejahteraan secara utuh dan menyeluruh. Itu juga menjadi salah satu visi dan misi Bupati Grobogan.

Sementara itu Sekda Grobogan Moh Soemarsono menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Grobogan terus berupaya untuk menurunkan angka kematian ibu melahirkan. Masalah ini perlu segera diuraikan, dan menjadi tanggung jawab semua stakeholder, termasuk pemerintah dan masyarakat.

”Persoalan-persoalan seperti ini tidak bisa ditimpakan pada satu OPD saja, melainkan menjadi tanggung jawab bersama. Dengan kerja kroyokan dalam mengurai persoalan, kami yakin ini bisa segera diselesaikan,” tambah Soemarsono.

Hana/Riyan