blank
JUMPA PERS: Ketua Panitia Kejurnas Silat Perisai Diri Pelajar ke-V, Heru Tetuko menjelaskan nomor-nomor yang dipertandingkan dalam jumpa pers di RM Boga-Bogi, baru-baru ini. (Suarabaru.id/lbc)

SOLO (SUARABARU.ID) – Kejuaraan Nasional Silat Perisai Diri Pelajar ke-V 2019 akan digelar di Gor Sritex Arena, Kota Solo, pada 18-22 Desember 2019. Sebanyak 1.371 pelajar tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas/kejuruan (SMA/SMK) akan menjadi yang terbaik memperebutkan Piala Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X dan Piala Paku Alam.

Ketua Panitia, Heru Tetuko mengatakan,  nomor yang dipertandingkan untuk versi IPSI dari kelas tanding, tungga baku, beregu. Adapun untuk versi Perisai Diri diantaranya serang hindar (semacam tanding), solo spell (semacam tunggal beregu), teknik berpasangan tangan kosong dan senjata (semacam ganda) dan teknik asli beregu dan senjata (semacam beregu).

“Acara ini digelar bersamaan selesainya para pelajar ujian sekolah sehingga memberi kesempatan para pelajar berkompetisi bidang olahraga yang selama ini menjadi ekstrakurikuler,” kata Heru Tetuko dalam jumpa pers di RM Boga-Bogi, Jumat (13/12).

Dia menambahkan, dalam event dua tahunan ini, Kota Solo menjadi tuan rumah setelah digelar di Bandung pada tahun 2018. Mengingat, momentum Pilkada 2020, maka event ini diajukan pada Desember 2019.

“Lawannya berat dan full team seperti Bali, Jakarta, Surabaya dan Yogyakarta. Kami incar peringkat kedua juara umum” urainya.

Penasihat kegiatan, Daryatmo menambahkan, kompetisi ini merupakan salah satu kebanggaan Kota Solo karena mewadahi bakat dan potensi atlet sejak dini mulai dari pelajar SD hingga SMA. “Dari kegiatan ini diharapkan akan lahir calon-calon atlet andalan silat berprestasi,” tambahnya.

Atlet Terbaik

Agung Huma, seksi pertandingan mengatakan, kerjurnas ini mempertandingkan 22 nomor di masing-masing kelompok usia. Kelompok SD dipertandingkan empat nomor, tingkat SMP (8 nomor), tingkat SMA (10 nomor).

“Para peserta yang ikut merupakan atlet terbaik dari masing-masing provinsi dan sebagai ajang seleksi ke kejuaraan pekan olahraga pelajar nasional (Popnas). Kontingen Timor Leste juga memastikan hadir dengan lima atlet. Mereka ingin menimba ilmu kepada atlet-atlet silat Indonesia,” ucap Agung Huma.

blank
PERAGAKAN JURUS: Agung Huma memeragakan salah satu jurus silat Perisai Diri yang dipertandingkan di hadapan media peliput saat jumpa pers. (suarabaru.id/lbc)

Sementara itu, beberapa nomor yang dipertandingankan untuk versi IPSI yaitu dari kelas tanding, tungga baku, beregu. Adapun untuk versi Perisai Diri di antaranya serang hindar (semacam tanding), solo spell (semacam tunggal beregu), teknik berpasangan tangan kosong dan senjata (semacam ganda) dan teknik asli beregu dan senjata (semacam beregu).

Perisai Diri dibentuk tahun 1955 RMS Soebandiman Dirdjoatmojo (Alm). Penyelenggaraan event ini juga memiliki tujuan yakni memberikan dasar bagi terbentuknya insan manusia berbudi luhur kepada pelajar sebagai generasi bangsa. Serta sebagai sarana melahirkan atlet Pelatnas Indonesia Perisai Diri yang tangguh berprestasi baik tingkat nasional hingga international. “

“Seperti pesilat memorial kelas dunia (Joko Widodo), kelas Asia (Tony Widya dkk ) yang mengawali silat Indonesia masuk Asia tahun 1980-an, kelas dunia yang baru ngetren (Wewey Wita) serta mantan atlet yang merambah layar lebar (Pricilia Nasution) serta masih banyak lagi,” kata Agung.

LBC