blank
FOTO BERSAMA: Tiga rider asal Perancis, Germain Vincenot, Sylvain Bidart dan Maxime Lacour mengajak foto bersama wartawna peliput dalam meet and greet Trial Game Asphalt InternationL Championship (TGAIC) 2019 di Sirkuit Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (14/12). (suarabaru.id/dok TGAIC)

BOYOLALI (SUARABARU.ID) – Tiga pebalap asal Prancis, Germain Vincenot, Sylvain Bidart dan Maxime Lacour sangat tertantang untuk menaklukkan sirkuit di Indonesia, terutama di Sirkuit Boyolali dalam Trial Game Asphalt International Championship (TGAIC) 2019, Jumat – Sabtu (13-14/12), malam. Pengalaman baru itu disampaikan tiga pebalap saat meet and greet berama media di sela-sela lintasan TGAIC Sirkuit Boyolali.

Ketiga rider ini mengaku mendapatkan tantangan dan pengalaman baru berlaga di Indonesia yang sangat berbeda dibandingkan track di Eropa. Silvain Bidart sangat antusias ingin menaklukkan Sirkuit Boyolali yang memiliki karakteristik tersendiri.

“Hujan mengganggu persiapan saya dalam berlomba. Sangat tidak mudah race di sini (Boyolali-red). Setingan motor juga berubah menggunakan setingan basah. Hujan mengganggu, persiapan yang telah dilakukan menjadi nol besar,” kata Bidart, Sabtu (14/12), petang.

Dia mengakui baru pertama bertanding di Indonesia yang sangat berbeda dengan persaingan di Eropa. Ia juga kagum pada pebalap-pebalap Indonesia karena cukup cepat dan baik. Ditanya apakah mengalami kesulitan tampil balapan tanpa motor sendiri, diakui harus menyesuaikan setingan motornya. “Tapi kalau pakai motor sendiri akan lebih baik karena sudah terbiasa dengan setingannya,” ucapnya.

Germain Vincenot mengaku rival terberatnya adalah Sylvian. Tampil di Indonesia bukan pertama kalinya. Dirinya sangat ingin melihat persaingan di Asia terutama di Trial Game Asphalt. “Persaingan di sini sangat sportif,” ungkap Germain.

Dirinya juga harus beradaptasi dengan motor yang diberikan dalam TGA. Ia memuji motor yang diberikan tahun ini lebih baik sehingga lebih maksimal. “Terima kasih Tommy Salim yang sudah meminjamkan motornya. Saya mendapatkan pinjaman motor dari Tommy Salam dalam race ini,” ucap Germain.

Sementara itu Maxime Lacour mengaku sempat terteter di posisi delapan. Namun hal itu bukan karena track, melainkan akibat mechanical problem (permasalahan mekanik) saat kualifikasi dan suspensi yang dimiliki tidak memiliki good feeling.

“Tapi persoalan itu sudah diatasi para mekanik. Saya siap tampil maksimal di race dan bersaing dengan pebalap lainnya. Trial Game sangat bagus dan saya berterima kasih diberi kesempatan bertanding dan beradu balap dengan rider Indonesia,” jelasnya.

Trial Game Asphalt International Championship (TGAIC) 2019 di Sirkuit Boyolali dipastikan berlangsung sengit. Pada seri pamungkas yang berlangsung 13-14 Desember 2019, tiga pebalap kelas dunia asal Perancis bakal bersaing dengan pembalap nasional di kelas FFA 450 International Championship.

Dua pembalap nasional, Doni Tata Pradita dan Tommy Salim yang selama ini menjadi unggulan pada kelas FFA 450, wajib berjuang ekstraekstra mengingat harus bertarung dengan pembalap yang telah memiliki reputasi internasional.

LBC-trs