blank
Personel dari Koramil dan Polsek Pracimantoro, Wonogiri, bersama unsur terakit, mendatangi lokasi bencana hujan angin. Ini dilakukan untuk penanganan dan memberikan bantuan tindakan darurat.
WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Bencana hujan lebat disertai angin kencang, dilaporkan melanda 4 wilayah kecamatan di Kabupaten Wonogiri. Yakni Kecamatan Eromoko, Pracimantoro, Bulukerto dan Jatiroto. Menyebabkan ratusan pohon tumbang, belasan rumah penduduk rusak, sebuah rumah peternakan ayam roboh, dua orang warga mengalami luka, serta tebing jalan antarkecematan longsor.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, Minggu (8/12), menyatakan, bencana hujan lebat disertai angin kencang tersebut terjadi Sabtu sore (7/12). ”Tidak ada korban jiwa, tapi dua warga dilaporkan mengalami luka,” jelas Bambang Haryanto. Dua korban luka, terdiri atas Slamet Riyanto dan Ny Rukinem, keduanya warga Dusun Tulangan, Desa dan Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri.

Kedua korban dilarikan ke Puskesmas Pracimantoro untuk mendapatkan pengobatan. Korban Salmet Riyanto, mengalami luka sobek di kaki dan dijahit sembilan, karena terkena atap seng galfalum yang runtuh. Kemudian Ny Rukinem, mengalami memar di bagian kepalanya, karena keruntuhan genting yang rontok diterjang angin kencang.
blank
Kuatnya terjangan angin yang datang menyertai hujan lebat, telah mematahkan pohon-pohon penghijauan di lingkungan SMK Negeri 1 Jatiroto, Kabupaten Wonogiri.


Dijahit Sembilan:
Batuud Koramil Pracimantoro Kodim 0728 Wonogiri, Pelda Sueb, menyebutkan, di Dusun Tulamngan RT 1/RW 6, Desa Pracimantoro, Kecamatan Pracimantoro, menyebabkan robohnya rumah peternakan ayam Jawa Super berukuran 163 Meter Persegi (M2). Juga menyebabkan 5 rumah warga rusak, yakni rumah milik Rukinem, Sugeng, Mardi, Kasmadi dan Salomon. Di Dusun Ngreboh, Desa Wonodadi, mengakibatkan putusnya jaringan listrik dan terjadi mati lampu, karena tertimpa pohon yang tumbang.

Dari Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri, bencana hujan lebat dan angin kencang melanda Desa Ngunggahan dan Desa Basuhan. Menyebabkan setidak-tidaknya 7 rumah penduduk rusak. Rinciannya, sebanyak 6 rumah milik warga Desa Ngunggahan dan satu rumah milik penduduk Desa Basuhan. Enam rumah rusak di Desa Ngunggahan adalah milik Sukarno, Rukimin, Kasbi, Purwanto, Syamsul Riyadi dan rumah milik Taman. Kemudian satu rumah di Desa Basuhan yang rusak adalah milik Andi di Dusun Dayakan RT 1/RW 9. Kecuali itu, ada tiang listrik yang miring terancam ambruk, setelah tertimpa pohon tumbang.

Jalan Antarkecamatan:
Di Kecamatan Bulukerto, Wonogiri, bencana hujan lebat yang disertai angin kencang, telah menyebabkan tebing jalan antarkecamatan sepanjang 20 Meter (M) tergerus limpahan air dan longsor. Lokasinya di Desa Nadi, pada ruas jalan kabupaten yang menghubungkan Kecamatan Slogohimo dengan Kecamatan Bulukerto. Warga Desa Nadi, mengkhawatirkan, bila tidak segera ditangani, volume tebing yang longsor akan meluas dan mengancam runtuhnya badan jalan dan dapat memutuskan hubungan darat.

blank
Kepala SMK Negeri 1 Jatiroto, Kabupaten Wonogiri, Gunarsi (kiri), memimpin kerja bakti untuk membersihkan reruntuhan pohon yang patah dan tumbang diterjang angin kencang.
Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, menyatakan, telah mengirimkan personel Tim Reaksi Cepat (TRC) siaga bencana untuk mendatangi ke lokasi bencana, guna memberikan bantuan penanganan tindakan darurat. ”Kami juga memberikan bantuan logistik kepada korban,” jelasnya. Untuk penanganan pemulihan pascabencana, dilakukan kerja bakti gotong royong yang mendapatkan bantuan personel dari Polsek, Koramil, aparat kecamatan, pamong desa dan tokoh masyarakat.

Di Kecamatan Jatiroto, Wonogiri, bencana hujan angin merobohkan sejumlah pohon penghijauan di lingkungan SMK Negeri 1 Jatiroto. Kepala SMK Negeri 1 Jatiroto, Gunarsi, menyatakan, beruntung robohnya pohon tidak merusak gedung. Kuatnya terjangan angin, menyebabkan papan nama sekolah yang melintang di gerbang selatan copot diterbangkan angin. Dampak hujan lebat, telah menggerus pondasi jembatan di pintu masuk sisi barat sekolah, dan merobohkan bangunan portal pintu gerbang. Minggu (8/12), dilakukan kerja bakti para guru dan karyawan bersama murid, untuk membersihkan pohon yang roboh dan tumbang.

Bambang Pur