blank
Politisi PDI Perjuangan, Murdoko

SEMARANG (SUARABARU.id) – Sempat vakum dari dunia politik, Murdoko yang merupakan salah satu tokoh politik dari PDI Perjuangan di Jawa tengah, kini berniat maju dalam kontestasi politik dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Kendal 2020.

Murdoko dikabarkan akan maju menjadi calon Bupati Kendal, melalui Partai berlambang banteng moncong putih (PDI Perjuangan).

Saat di temui di kediamannya, Murdoko mengaku tergugah dengan kondisi Kabupaten Kendal saat ini. Menurutnya, potensi yang dimiliki Kabupaten Kendal belum dioptimalkan dengan maksimal, sehingga masih tertinggal dari daerah lain yang ada di Jawa Tengah.

“Kabupaten Kendal memiliki potensi sektor ekonomi yang menjanjikan, seperti perikanan dan kelautan, pertanian dan perkebunan, sektor pariwisata, maupun sektor industri. Dan jika sektor tersebut di kembangkan, dapat berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi di daerah itu,” katanya, Senin (2/12/2019).

Murdoko pun memaparkan, salah satunya yakni dari sekotor pariwisata. Menurutnya, saat ini hampir seluruh Kabupaten Kota di Jawa Tengah berlomba-lomba menonjolkan potensi wisata yang dimiliki.

Dengan memiliki luasan sekitar 1.002,23 km2, Kabupaten Kendal yang terkenal dengan sebutan Kota Santri itu memiliki dua potensi wilayah strategis yakni dataran tinggi dan dataran rendah yang dapat dikelola dan dimanfaatkan sebagai modal untuk mendukung dan meningkatkan sektor wisata di masing-masing wilayah.

“Misalnya saja, lebih mengaktifkan dan mendorong terbentuknya desa wisata baik di daerah pantai maupun di daerah pegunungan. Desa wisata memiliki manfaat yang luar biasa bagi kemajuan sebuah wilayah, khususnya pedesaan terutama dalam hal peningkatan kesejahteraan penduduk sekitar,” ungkapnya.

Dengan memberikan pemahaman dan mencari identitas serta keunikan dari masing-masing desa, menurutnya dapat lebih mudah dalam membangun sebuah desa wisata atau kampung tematik. Bahkan akan menggali wisata-wisata religi yang merupakan daya tarik sendiri bagi daerah yang mempunyai nilai sejarah tersendiri bagi penyebaran agama Islam di kabupaten Kendal.

“Potensi apa yang ada di desa itu bisa dikembangkan, tentunya dengan pendampingan-pendampingan yang matang dari pemerintah. Masing-masing desa memiliki potensi seperti keseniannya, alam nya, maupun makanan khasnya itu bisa dikembangkan,” paparnya.

Terbentuknya desa wisata tersebut menurut Murdoko, juga akan menumbuhkan sektor ekonomi mikro yakni terbentuknya UMKM khas dari wilayah tersebut.

“UMKM akan menjadi awal dari peningkatan ekomoni masyarakat, dengan terus diberi pembekalan dan pelatihan pamasaran, saya yakin itu akan menjadikan masyarakat lebih mapan dalam hal ekonomi,” pungkasnya.

Dari sisi infrastruktur, Mantan Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah itu juga mengungkapkan, hingga saat ini masih banyak masyarakat yang mengeluhkan infrastruktur jalan yang kurang baik, khususnya di daerah pedesaan.

Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Kendal, khususnya di daerah pedesaan lanjut Murdoko, saat ini belum menjadi prioritas pembangunan yang dicanangkan oleh Pemkab Kendal saat ini. Alhasil, masih banyak desa tertinggal yang berdampak pada kesejahteraan masyarakatnya.

“Masih dibawah angka 50 persen pembangunan infrastruktu pedesaan di Kabupaten Kendal. Banyak desa yang masih minim infrastrukturnya sehingga berdampak terhadap aktivitas warga di wilayah itu. Harusnya dengan APBD 2020 Kabupaten Kendal sebesar Rp 2,3 Triliun ketertinggalan itu dapat dikejar ” ungkapnya.

Menurut Murdoko, salah satu dasar penilaian keberhasilan Kepala Daerah dalam memimpin sebuah wilayah yakni dilihat dari keberhasilan pembangunan infrastrukutrnya. Apakah sudah merata, atau hanya dipermukaan saja.

Riyan/sl

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini