blank
PAPARKAN MATERI: Ketua Bawaslu Kota Surakarta, Budi Wahyono memaparkan materi di hadapan wartawan dalam Rakernis bersama media di Kusuma Sahid Prince Hotel (KSPH) Solo, Rabu (27/11). (suarabaru.id/lbc)

SOLO, SUARABARU.ID – Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Surakarta, Budi Wahyono mengemukakan, peran media massa sangat penting dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) pada 2020.

“Kami berharap media massa menjadi pilar utama pertahanan pengawasan pilkada 2020. Ketika media bisa memerankan diri untuk peduli mewujudkan pemilu yang bermartabat, maka akan berdampak optimal terhadap terwujudnya pemilu ygang luber jurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil),” jelas Budi Wahyono dalam kegiatan Rakernis bersama media di Kusuma Sahid Prince Hotel, Solo, Rabu (27/11).

Peran utama media tersebut antara lain bagaimana menciptakan kampanye yang elegan, bagaimana massyarakat iku mengawal proses demokras dan bisa disosialisasikan media massa.

“Kami tidak ingin pilkada 2020 itu ruang publik kita diisi oleh kampanye-kampanye yang sifatnya tidak mendidik masyarakat, kampanye yang berujung pada sara, ujaran kebencian, hoaks. Mari kita perangi bersama,” tegas Budi.

blank
PERAN MEDIA: Ketaua PWI Surakarta, Anas Syahirul menjelaskan peran media dalam perkembangan informasi dan peran penting dalam pengawasan pemilu. (suarabaru.id/lbc)

Sementara Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Surakarta, Anas Syahirul mengatakan, Bawaslu harus memastikan media yang akan digunakan sebagai media sosialisasi. Menurutnya, banyak media yang muncul melalui sosial media tanpa melakukan sertifikasi pewarta.

“Saat ini banyak kita temui media-media online yang tidak sesuai dengan kode etik dan dasar-dasar jurnalistik. Terlebih peran sosial media sangat memengaruhi distribusi informasi ke masyarakat,” kata Anas.

Suarabaru.id/LBC