blank
DIHENTIKAN: Warga Desa Kapuan, Kecamatan Cepu, Blora, berkumpul dan menghentikan beberapa truk pengangkut proyek tanah urug Bandara Ngloram. Foto: SB/ist

BLORA– Gara-gara tanah urug proyek reaktivasi bandar udara (Bandara) Ngloram, di Kecamatan Cepu, Blora. Kamis (7/11), sejumlah warga Desa Kapuan nekat memblokade kendaraan pengangkut tanah urug.

Penghentian kendaraan proyek dilakukan warga Kapuan, di akses jalan masuk menuju proyek Bandara Ngloram, lantaran mereka merasa tidak kebagian pekerjaan dari proyek itu.

BACA JUGA : Si Jago Merah Lalap Habis 3 Rumah di Blora

”Kami juga kena imbas pekerjaan, terjadi polusi, wajar kalau warga ingin ikut mendapatkan jatah pekerjaan,” beber Kades Kapuan, Hariyono.

Hariyono membenarkan, warganya menggelar demo dengan aksi blokade truk muatan tanah urug proyek Bandara Ngloram. Hal itu dilakukan, karena tidak ikut mendapatkan purchase order (PO) pekerjaan dari PT Pinbos Mandiri.

Kades Kapuan menambahkan, PT Pinbos Mandiri menangani drainase dan PT Sumba Hasda Adi menangani pekerjaan urug. Tetapi kenyataannya, semua PO diberikan ke warga Desa Ngloram.

”PO jangan hanya untuk warga Ngloram. Biar adil, warga Kapuan juga harus dapat,” tambah Hariyono kepada wartawan.

blank
BEREMBUG: Kepala Dinrumkimhub Blora, Pratikno Nugroho (dua dari kiri), didampingi Forkompimcam Cepu, saat berembug dengan perwakilan warga Desa Kapuan dan Ngloram. Foto: SB/ist

Musyawarah

Terpisah, Kepala Desa Ngloram Diro Beny Susanto, membantah Hariyono yang menyatakan tidak menggandeng warga Kapuan untuk bersama-sama mendapat pekerjaan tanah urug, dan pembuatan drainase.

”Kami tidak mengambil keuntungan terkait PO untuk warga saya sendiri. Tetapi kami gandeng beberapa warga Kapuan untuk bekerja,” jelas Diro lagi.

Kades Ngloram berjanji, akan segera mengusulkan kepada pihak manajemen PT Pinbos Mandiri selaku pemegang proyek, agar warga Desa kapuan juga mendapakan bagian PO sendiri.

Ribut-ribut soal bagi hasil proyek ini, ternyata didengar Camat Cepu, Luluk Kusuma Agung Ariadi, yang kemudian langsung datang ke lokasi mengajak perwakilan warga dari desa, dan Kades masing-masing untuk bermusyawarah.

Dalam musyawarah memang sempat terjadi diskusi yang cukup alot, namun akhirnya disepakati menunggu koordinasi pengelola proyek Bandara Ngloram datang ke Cepu, untuk berembug soal PO proyek tanah urug.

”Kepala bandara akan datang ke Cepu, mari kita menunggu kehadirannya untuk minta keputusan,” kata Camat Cepu.

Sambil menunggu permasalan rampung, diputuskan agar truk-truk pengangkut tanah urug tetap bekerja, dan warga kedua desa saling memahami.

Sementara itu Kepala Dinas Perumahan Pemukiman dan Perhubungan (Dinrumkimhub) setempat, Pratikno Nugroho menjelaskan, masalah penghadangan truk pengangkut tanah bandara sudah tidak ada masalah.

”Permasalahan sudah rampung. Nanti warga akan dilibatkan dalam proyek,” pungkas Pratikno.

suarabaru.id/Wahono