SEMARANG– Kontingen Jawa Tengah akhirnya hanya mendapatkan satu medali perak dan dua perunggu yang diperoleh dari nomor artistik, dalam Kejurnas sekaligus babak kualifikasi Pra-PON Papua 2020, yang berakhir Senin (4/11), di GOR Senam Raden Inten Jakarta.
Raihan yang didapat Tim Jateng itu, masing masing diperoleh melalui nomor Balok Keseimbangan (perak), serta dua perunggu direbut lewat nomor Palang Bertingkat dan Serba Bisa atas nama Yogi Laila R.
BACA JUGA : Ganjar Siap Beri Dukungan Solo sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20
Di nomor Artistik Perorangan Per Alat, Kontingen Riau mendapatkan dua medali emas, tiga perak dan empat perunggu. Sedangkan Jatim (2-1-1), dan DKI (1-0-1). Untuk nomor Artistik Putra Perorangan Serba Bisa, Riau meraih satu medali emas, satu perak. Sementara tim DKI Jakarta hanya mendapatkan satu perunggu.
Pra-PON Cabor Senam ini diikuti 16 provinsi dengan jumlah atlet yang berlaga pada nomor Artistik 103 (putra-putri). Untuk nomor Ritmik dilangsungkan pada Selasa-Jumat (5-8/11) di Bandung. Dan untuk nomor Aerogym digelar 19-23 Desember 2019 di Bogor.
Sekum Pengprov Persani Jateng, Tommy Soenyoto mengakui, anak-anak asuhannya di nomor artistik memang kalah bersaing dengan Jatim, DKI Jakarta dan Riau. Namun hasil ini sebenarnya telah memenuhi target Pengprov Persani Jateng, dalam ajang ini. Karena target pengprov hanya lolos dari babak kualifikasi.
Pihaknya sendiri masih berharap hasil pengumuman resmi dari PB Persani, usai lomba di nomor Ritmik (5-8/11) dan Aerogym, yang baru akan dilaksanakan pada 19-23 Desember mendatang. Dengan asumsi, nomor artistik perhitungannya lima atlet putra dan putri lolos PON 2020.
Peralatan Komplet
”Kita masih berharap jumlah atlet bisa bertambah dari pengumuman resmi PB Persani melalui pertandingan di nomor ritmik dan artistik,” tutur Tommy, dalam keterangannya, ketika dihubungi dari Semarang, Senin (4/11).
Ditambahkan dia, minimnya alat-alat dan ketiadaannya GOR senam di Jateng, membuat latihan menjadi stagnan. Itu sebabnya para atlet tidak bisa mencoba gerakan-gerakan yang memiliki tingkat kesulitan tinggi. Sedangkan di provinsi pesaing, seperti DKI Jakarta, Riau dan Jatim, telah memiliki peralatan yang komplet. Para atlet juga difasilitasi dengan melakukan try out ke luar negeri.
Sementara itu, Sigit Pramono selaku pendamping tim Jateng untuk cabor senam Pra-Pon Papua 2020 menambahkan, untuk bisa meraih prestasi tinggi, setidaknya Pengprov Persani bisa memiliki GOR senam sendiri, sehingga pesenam dapat berlatih secara maksimal.
”Keterbatasan alat-alat senam yang dipunyai pengprov, juga menjadi salah satu hal yang membuat atlet-atlet Jateng kalah bersaing dengan provinsi lain, yang sudah mempunyai fasilitas yang lebih bagus dan memadai,” imbuh dia.
suarabaru.id/Riyan