WONOGIRI – Polres Wonogiri pimpinan Kapolres AKBP Uri nartanti Istiwidayati, Rabu (30/10), menggelar lomba polisi cilik (Pocil) di Alun-alun Giti Krida Bakti Kabupaten Wonogiri. Lomba dalam rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke 91 ini, diikuti 823 anak dan dicatat sebagai event yang memecahkan rekor dunia kategori lomba Pocil terbanyak oleh MURI.
Ketua Panitia Lomba Pocil, Kasat Lantas Polres Wonogiri AKP Hendrie Suryo liquisasono, menyatakan, sebanyak 823 peserta lomba Pocil datang dari 25 kontingen Polsek se jajaran Polres Wonogiri. Mereka adalah para siswa dari jenjang bangku Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI), yang selama ini telah menjalani pelatihan Pocil secara intensif yang diberikan oleh masing-masing Polsek.
Untuk memeriahkan acara pembukaan, ditampilkan demo ketrampilan Pocil senior binaan Satlantas Polres Wonogiri. Hadir dalam upacara pembukaan, Bupati Joko Sutopo, Wakil Bupati Edy Santosa, Ketua DPRD Setyo Sukarno, Sekda Wonogiri Suharno, bersama jajaran Forkompinda Wonogiri dan para perwira Polres Wonogiri.
Menandai dibukanya lomba Pocil, Wakil Bupati Edy Santosa berkenan memukul gong, sebelum menyampaikan sambutan. Dalam sambutannya, Wakil Bupati Edy Santosa, menyampaikan apresiasi kepada Polres yang menggelar lomba Pocil secara meriah. Kepada para peserta, disampaikan ucapan terima kasih, karena eksistensinya telah menorehkan catatan dengan tinta emas, sebagai pemecahan rekor dunia kategori lomba Pocil terbanyak oleh MURI.
Kapolres AKBP Uri Nartanti Istiwidayati, menyatakan, semua peserta lomba Pocil merupakan sosok pemenang di masing-masing tingkat Polsek. Tidak mudah untuk menjadi kontingen Pocil, karena harus lebih dulu berlatih secara serius, paling tidak selama satu bulan. ”Kalian ini semua pemenang, semua juara, karena adik-adik adalah yang terbaik dari masing-masing Polsek,” tegas Kapolres.
Melalui pelatihan Pocil, kata Kapolres, diberikan pendidikan disiplin dan itu menjadi fondasi pembentukan karakter anak-anak. Orang tua tidak cukup menjadikan anaknya pintar atau cerdas secara intelektual, tetapi juga harus membekalinya dengan kecerdasan emosi dan sosial. Dalam Pocil, anakanak juga dilatih kerja sama untuk mampu melihat dan dapat menerima perbedaan, bersedia introspeksi diri melihat kesalahan dalam upaya membangun kekompakan tim, untuk membetuk kekuatan dalam kebersamaan. Kepada orang tua, Kapolres berpesan bahwa ini menjadi pembekalan dasar dalam mengantarkan anak-anak menjadi generasi penerus bangsa.
Aneka manuver kemampuan baris-berbaris dan gerak-gerak isyarat tangan pengaturan arus lalu lintas, ditampilkan oleh masing-masing peserta lomba Pocil, dalam sajian gerak yang kompak, serempak dan dinamis. Termasuk beragam aneka manuver gerak variasi, yang diiringi dengan instrumen dan lagu-lagu.
suarabaru.id/Bambang Pur