WONOGIRI – Hutan rakyat di dua wilayah perbukitan, Kamis malam (24/10), terbakar. Api membakar areal hutan rakyat di Bukit Randu Kuning dan di Bukit Tuk Alang Alang, di wilayah Dusun Geritan RT 4/RW 5, Desa Jendi, Kecamatan Selogiri. Kobaran api baru dapat dipadamkan menjelang tengah malam. Perangkat Desa Jendi, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Mariastuti (50) dan Sunardi (48), kepada petugas menyatakan, kebakaran hutan rakyat tersebut awalnya terdeteksi dari kemunculan asap yang terlihat dari kejauhan. ”Itu terlihat mulai pukul 17.00,” jelas Mariastuti yang menjabat sebagai Perangkat Desa di Dusun Bulu, Desa Jendi, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri.
Kapolres Wonogiri AKBP Uri Nartanti Istiwidayati dan Kapolsek Selogiri AKP Dirodo, melalui Kasubag Humas Polres Iptu Suwondo, menyatakan, lahan hutan rakyat yang terbakar mencapai luas 8 Ha lebih. Pemicu kebakaran, masih dalam penyelidikan petugas.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, Jumat (25/10), menyebutkan, api membakar semak belukar, rumput liar, dan tanaman tegakan jenis Pohon Jati. Upaya pemadaman dilakukan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) dari BPBD Wonogiri bersama para relawan siaga bencana dari Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) dan dari MDMC, dibantu para personel Polsek dan Koramil Selogiri, para relawan siaga bencana tingkat desa dan kecamatan, pamong desa dan warga.
Keterangan yang dihimpun dari lokasi kebakaran, menyebutkan, upaya pemadaman dilakukan dengan cara tradisional menggunakan alat seadanya, yakni memakai pentungan dan alat gepyok untuk memadamkan nyala api, serta membuat ilaran (celah) guna melokalisir perluasan api, dan mencegah agar kobara api tidak mendekati pemukiman warga. Api berhasil dipadamkan Kamis malam (24/10) Pukul 23.45.
suarabaru.id/Bambang Pur
Penuturan sama, juga disampaikan Sunardi sebagai Perangkat Desa di Dusun Geritan, dan tokoh masyarakat Dusun Geritan, Wagino Slodog (50). Lahan hutan rakyat di dua perbukitan yang terbakar tersebut, diketahui warga selagi akan menjalankan salat Maghrib ke masjid dan musala. Kobaran api, cepat meluas karena ada tiupan angin kencang, dan itu terlihat jelas pada kegelapan malam.
Kapolres Wonogiri AKBP Uri Nartanti Istiwidayati dan Kapolsek Selogiri AKP Dirodo, melalui Kasubag Humas Polres Iptu Suwondo, menyatakan, lahan hutan rakyat yang terbakar mencapai luas 8 Ha lebih. Pemicu kebakaran, masih dalam penyelidikan petugas.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, Jumat (25/10), menyebutkan, api membakar semak belukar, rumput liar, dan tanaman tegakan jenis Pohon Jati. Upaya pemadaman dilakukan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) dari BPBD Wonogiri bersama para relawan siaga bencana dari Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) dan dari MDMC, dibantu para personel Polsek dan Koramil Selogiri, para relawan siaga bencana tingkat desa dan kecamatan, pamong desa dan warga.
Keterangan yang dihimpun dari lokasi kebakaran, menyebutkan, upaya pemadaman dilakukan dengan cara tradisional menggunakan alat seadanya, yakni memakai pentungan dan alat gepyok untuk memadamkan nyala api, serta membuat ilaran (celah) guna melokalisir perluasan api, dan mencegah agar kobara api tidak mendekati pemukiman warga. Api berhasil dipadamkan Kamis malam (24/10) Pukul 23.45.
Kiat untuk mendatangkan bantuan mobil pemadam kebakaran (Damkar), terkendala karena mobil Damkar milik Pemkab Wonogiri tengah bertugas melakukan pemadaman api kebakaran hutan yang terjadi lagi di Gunung Pegat. Yang nyala apinya mendekati Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas Elpiji (SPBE) di Desa Ngadiroyo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri.
suarabaru.id/Bambang Pur