KEBUMEN – Kabupaten Kebumen terpilih dalam Program Gerakan Menuju 100 Smart City (Kota Pintar) 2019 di Indonesia. Tiga inovasi pelayanan menjadi andalan Pemkab Kebumen yang disertai pembentukan Dewan Smart City, penyusunan Master Plane dan program unggulan berkelanjutan.
Hal itu diungkapkan Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz didampingi Asisten I Sekda Hery Setyanto, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Kebumen Cokroaminoto serta Kabag Humas Setda Kebumen Budhi Suwanto. Hadir pula penasihat Smart City dari Kementerian Kominfo yang juga pengajar Fakultas Geografi UGM Dr Rini Rahmawati.
“Kami sudah memiliki beberapa inovasi pelayanan publik dan pada 2018 telah dinyatakan sebagai kabupaten dengan predikat Sangat Inovatif Peringkat Lima Belas di Indonesia dengan skor 4.140. Saat ini Pemkab tengah serius mengembangkan Smart City yang dilengkapi program lain seperti produksi garam untuk rakyat,”tandas Bupati usai menutup Bimtek Penyusunan Master Plane Smart City Tahap IV (7-8/10) di Hotel Mexolie, Selasa (8/10) petang.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kominfo Kebumen Cokroaminoto menjelaskan , dalam rangka Smart City Pemkab Kebumen memiliki tiga quick win program unggulan yaitu Edukasi Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong, Taman Proklim Lebah Klanceng Kecamatan Ayah serta Pelayanan Administrasi Kependudukan di Desa atau Kios Pelayanan Administrasi Kependudukan (Kios Pelanduk) pada Disdukcapil.
Menurut Cokroaminoto, guna menyukseskan Program Smart City butuh dukungan berbagai pihak, mulai perguruan tinggi, pesantren, dunia usaha, media dan masyarakat. Bahkan telah dilaksanakan empat tahap Bimtek yang keluarannya menyusun Master Plane (Rencana Induk) Smart City sekaligus sebagai dokumen induk.
Produksi Garam
Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz menambahkan, pihaknya berkomitmen terus meningkatkan inovasi pelayanan publik, termasuk produksi garam rakyat di pantai selatan. Dengan asumsi kebutuhan 1,3 juta jiwa penduduk Kebumen dalam setahun butuh 50.000 ton garam, diharapkan bisa dicukupi dari produksi garam rakyat setempat.
Potensi lain yang dikembangkan yakni kawasan industri di Kecamatan Petanahan, kerja sama dengaan ASEAN Nagoya Club (ANC) Jepang yang memiliki jejaring alumni kalangan pengusaha serta akademisi. Sedangkan pembangunan prioritas yakni pembangunan jalan lingkar utara Kebumen sepanjang 67 km tingggal 10 km yang belum tersambung. “Tahun ini kami juga ada investasi senilai Rp 120 M untuk pembangunan Hotel Trio dimana 80 persen tenaga kerja harus penduduk setempat dan dilengkapi lokasi khusus untuk UMKM produk lokal,”ujar Bupati.
Penasihat Smart City Rini Rahmawati mengapresiasi langkah Pemkab Kebumen lolos dalam Program 100 Smart City Nasional yang diprakarsai Kementerian Kominfo. Sebab untuk bisa lolos tidaklah mudah dan biasanya diikuti pemerintah kota. Program ini perlu didukung kemampuan pendanaan, indeks kota hijau, indeks keberlanjutan kota/kabupaten hingga kinerja daerah.
Menurut Rini, Program Smart City harus inovatif dan kolabaoratif antarOPD serta ada integrasi yang harus muncul dalam Master Plane meliputi peta jalur program 10 tahun, 5 tahun dan 1 tahun serta harus sesuai dengan rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) dan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).
Suarabaru.id/Komper Wardopo