SALATIGA-Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Jawa Tengah bersama Gabungan Organisasi Wanita (GOW) se-Jawa Tengah menyelenggarakan rapat koordinasi di Grand Wahid Salatiga.
Ketua panitia Dra Puji Astuti menyampaikan, rakor tahunan yang difasilitasi oleh Badan Kesbangpol Jawa Tengah ini mengambil tema “Peran Aktif Organisasi Perempuan Dalam Merawat Keberagaman Dan membangun Toleransi Dalam Rangka Penguatan Wawasan Kebangsaan”. Tercatat sebanyak 150 peserta dari 35 GOW se-Jawa Tengah dan 39 ketua organisasi tergabung, serta pengurus dan anggota BKOW Jawa Tengah.
Kepala Badan Kesbangpol Jawa Tengah Drs Achmad Rofai MSi saat membuka rakor mengatakan, Badan Kesbangpol Jawa Tengah bertanggungjawab untuk mewujudkan pencapaian pembangunan nasional menuju Jateng sejahtera dan berdikari.
Dengan slogan “Tetep Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”, ada empat misi yang dicanangkan, yaitu membangun masyarakat Jateng yang religius, toleran dan guyub untuk menjaga NKRI, mempercepat RB yang dinamis serta memperluas sasaran ke pemerintah kabupaten/kota, memperkuat kapasitas ekonomi rakyat dan membuka lapangan kerja untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran, serta menjadikan rakyat Jateng lebih sehat, lebih pintar, lebih berbudaya dan mencintai lingkungan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah perlu dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak termasuk dari BKOW, GOW, dan organisasi perempuan lainnya. BKOW sebagai organisasi perempuan dengan basis masa dan basis gerakan yang strategis diharapkan menjadi garda terdepan dalam perjuangan perwujudan kesetaraan perempuan dalam ranah sosial, kultural, dan politik.
Peran perempuan dalam merawat keberagaman dan membangun toleransi sangat besar. Dari rumah, perempuan bisa mengajarkan keluarga tentang toleransi. Adapun dari ruang publik, organisasi perempuan dapat menyuarakan komitmen politiknya untuk menjadikan keragaman dan toleransi sebagai arus utama dalam politik dan kebijakan pembangunan. Karena itu, gerakan perempuan harus bergandengan tanpa melihat suku, agama, atau ras untuk memimpin gerakan toleransi, perdamaian dan antiradikalisme.
Raker juga menghadirkan pemerhati masalah politik dan sosial Drs. Joko Prihatmoko, M.Si yang menyatakan, perlunya memahami dan memedomani secara baik ajaran yang terkandung di dalam konsepsi Wawasan kebangsaan.
Dengan pemahaman dan berpedoman pada konsepsi wawasan kebangsaan, kata Joko J. Prihatmoko, akan tumbuh keyakinan dan kepercayaan dari setiap warga bangsa tentang posisi dan peran masing-masing di tengah-tengah masyarakat yang serba majemuk.
“Untuk terciptanya suasana kondusif yang mendorong perkembangan setiap individu sebagai perwujudan ketahanan pribadi dan terciptanya ketahanan nasional Indonesia,” kata Joko J. Prihatmoko.
Sedangkan pembicara lain, M. Madalina , SH, M.Hum menyampaikan Wawasan kebangsaan berperan penting dalam membentuk karakter organisasi perempuan. Dengan wawasan kebangsaan maka karakter dari organisasi perempuan akan lebih kuat dan tidak mudah terpengaruh paham-paham yang akan merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia.
suarabaru.id/tim