blank
Budi Sutomo, S.H, M.H. sedang memberikan kuliah tentang Hukum Pers yang meliputi UU Pers, Kode etik Jurnalistik, Pedoman Pemberitaan Ramah Anak, dan Pedoman Pembertaan Maedia Siber). Foto: Tony RS

SEMARANG- Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi Jawa Tengah Amir Machmud NS menyatakan, kemampuan menulis yang dimiliki oleh alumni perguruan tinggi akan memberi nilai tambah bagi sarjana ketika berada dalam dunia kerja. Hal itu dikatakan Amir Machmud ketika membuka Sekolah Jurnalistik PWI Jateng di Unissula, Semarang, Jumat (14/9).

“Alumni baik dalam disipilin ilmu apa pun  akan punya nilai tambah sekaligus menjadi pembeda dengan yang lain bila mereka membekali diri dengan kemampuan menulis,” kata Amir Machmud.

blank
Ketua PWI Jateng Amir Machmud, S.H., M.H.

Sekolah jurnalistik ini berlangsung yang merupakan kerja sama Fakultas Hukum Unissula dengan PWI Provinsi Jateng sudah berlangsung sejak 2016, dan yang kali ini angkatanke-8. Sekolah jurnalistik ini dimaksudkan untuk membekali mahasiswa semester akhir dengan materi jurnalistik secara komprehensif, baik teori maupun praktik.

Lebih lanjut Amir Machmud mengatakan, mahasiswa juga dibekali materi teori dan praktik penulisan pendapat hukum (legal opinion) yang diberikan oleh dosen dan praktisi hukum berpengalaman. SJPWI Jateng yang diikuti 192 mahasiswa FH Unissula semester tersebut merupakan angkatan VIII.

Menurutnya, sarjana hukum dengan kemampuan menulis yang baik akan mampu menyajikan legal opinion yang lebih baik. “Jadi, mengikuti Sekolah Jurnalistik ini merupakan kesempatan terbaik yang patut dimanfaatkan,” ujar Amir yang dikenal sebagai kolumnis sepak bola dan juga penyair ini.

Sedangkan Wakil Dekan 2 Fakultas Hukum Unissula, Arpangi, di tempat sama juga menegaskan pentingnya sarjana hukum memiliki kemampuan menulis karena keterampilan ini menjadi bagian tak terpisahkan ketika memasuki dunia kerja.
Pada sesi pertama SJPWI Jateng itu menghadirkan dua pengajar yakni wartawan senior Sri Mulyadi dan Achmad Zaenal M.

Keduanya menyajikan materi konvergensi media. Selanjutnya pada sesi II Isdiyanto dan Zainal Petir menyajikan materi tentang UU Penyiaran dan UU ITE. Dilanjutkan sesi III hari pertama dengan dosen Mulyadi dan Budi Sutomo menyajikan materi Hukum Media.

Kuliah masih berlangsung pada Sabtu esok (15/9) dan dilanjutkan Jumat-Sabtu (20-21/9) mendatang. Materi lain yang diberikan, tambah Amir, juga dibekali materi teori dan praktik penulisan pendapat hukum (legal opinion) yang diberikan oleh dosen dan praktisi hukum berpengalaman. SJPWI Jateng angkatan ke-8 ini diikuti 192 mahasiswa FH Unissula.

Amir menyatakan sarjana hukum dengan kemampuan menulis yang baik akan mampu menyajikan legal opinion yang lebih baik.  “Jadi, mengikuti Sekolah Jurnalistik ini merupakan kesempatan terbaik yang patut dimanfaatkan,” ujar Amir.

Sementara itu, Kepala Sekolah Jurnalistik PWI Jateng Solikun mengatakan, untuk kegiatan perkuliahan memang disiapkan kurikulum yang terus diperbaharui, sehingga tidak ketinggalan zaman. “Untuk mencapai kualitas, seluruh dosen juga mengikuti training of trainer sehingga di dalam menyampaikan materi kuliahnya benar-benar terkonsep dan terukur,” katanya.

Suarabaru.id/Tony RS