WONOSOBO-Guna memupuk jiwa kerukunan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Wonosobo akan menggelar “Grebeg Suran Massal Lintas Agama dan Budaya” di Alun-Alun setempat, Kamis (12/9).
Grebeg suran massal menjadi agenda rutin tahunan dan sudah masuk tahun kelima. Kegiatan yang digelar bertepatan dengan bulan Muharram atau Sura ini dipilih karena bulan tersebut diyakini oleh semua agama dan golongan sebagai bulan yang punya keutamaan.
Ketua FKUB Wonosobo Dr H Zaenal Sukawi MA mengatakan substansi dari kegiatan grebeg suran adalah semangat untuk menciptakan kebersamaan, kerukunan, kedamaian, kepedulian terhadap sesama, patriotisme dan membangun nasionalisme antarwarga.
“Grebeg suran massal yang melibatkan pemeluk lintas agama dan budaya, masyarakat, pemerintah dan kalangan swasta ini menjadi moment menunjukan kepada publik bahwa toleransi dan keharmonisan antarumat harus terus dipelihara”, ungkapnya.
Arak-Arakan
Selain itu, imbuh Wakil Rektor I Unsiq, grebek suran sejalan dengan tujuan dibentuknya FKUB yaitu program pendampingan, pemantauan dan pembinaan kerukunan umat beragama di Wonosobo demi mewujudkan keamanan dan kedamaian untuk Indonesia.
“Kerukunan umat beragama menjadi salah satu modal dasar untuk wujudkan kesejahteraan masyarakat karena dengan terjaganya kondisivitas lingkungan yang aman dan nyaman berdampak pada kemajuan perekonomian dan kesejahteraan warga,” ujarnya.
Dengan terbangunnya kerukunan antar umat beragama, kata Sukawi, skenario besar yang dibuat pihak yang tidak bertanggungjawab untuk mengganggu keharmonisan dalam masyarakat tidak akan bisa terwujud karena masyarakat hidup bersatu dan rukun.
Gelaran suran massal akan dipimpin langsung Dandim 0707 Wonosobo Letkol CZI Wahyu Hidayat. Sebanyak 194 tumpeng yang dibuat jajaran Forkompinda, Ormas, OPD dan umat lintas agama akan diarak dan dinikmati secara bersama-sama.
Grebeg suran massal akan diawali apel kebangsaan mengenakan pita merah-putih, doa antarumat beragama, orasi keagamaan dan kebudayaan, kirab tumpeng, kembul bujana dan pentas kesenian tradisional dari beberapa kelompok kesenian di Wonosobo.
SuaraBaru.id/Muharno Zarka