MAGELANG- Kota Magelang siap berpartisipasi pada Pekan Olahraga Wilayah Kedu, Pekalongan dan Banyumas (Porwil Dulongmas) yang akan digelar tahun 2020 di Kota Pekalongan. Kepastian porwil tersebut digelar tahun depan merupakan hasil rapat pengurus Koni kota dan kabupaten dari ketiga wilayah eks karesidenan itu di Pekalongan, Rabu (11/9).
‘’Dari 17 kota dan kabupaten yang diundang, yang hadir 14 daerah termasuk Koni Kota Magelang,’’ kata Ketua Harian Koni Kota Magelang, Subarkah, Kamis (12/9).
Mengenai bulan apa diselenggarakan, Subarkah menerangkan, rapat belum memutuskan mengenai bulannya. Sebab, pada tahun 2020 ada kegiatan pilkada serentak. ‘’Mungkin sesudah pilkada, sekitar November 2020,’’ tuturnya.
Dia menerangkan, rapat koordinasi Koni kota dan kabupaten se Dulongmas juga belum memutuskan cabang olahraga yang dipertandingkan. ‘’Kepastian cabang olahraga yang dipertandingkan pada Porwil Dulongmas ditentukan pada rapat koordinasi bulan depan di Banjarnegara,’’ ujar Subarkah yang juga menjabat Kabid Olahraga Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisaa (Disporapar) Kota Magelang.
Porwil Dulongmas digelar setiap empat tahun sekali, dan tahun depan porwil ke IV. Pada porwil tahun 2015 Kota Magelang menduduki urutan kedua, dengan meraih 74 emas, 74 perak dan 49 perunggu. Juara umum diraih Banyumas 83 – 49 – 49. Sedang peringkat ketiga Banjarnegara 49 – 29 – 36.
Mengenai target perolehan medali, Subarkah belum berani bicara. ‘’Target belum berani ngomong, karena belum tahu cabang olahraga yang dipertandingkan. Juga peta kekuatan atlet kota dan kabupaten lainnya seperti apa, saya belum tahu. Tahun 2015 Dulongmas mempertandingkan 31 cabang,’’ terangnya
Subarkah menjelaskan, Porwil Dulongmas merupakan forum silaturahmi antarinsan olahraga. Selain itu, juga wahana kompetisi untuk mengukur prestasi, dan sebagai target antara menuju Porprov Jateng 2022. Biaya penyelenggaranya iuran per kota dan kabupaten Rp 25 juta. Pada tahun 2015 biayanya Rp 15 juta/daerah.
Dana untuk kepentingan Porwil Dulongmas, Koni Kota Magelang akan mengajukan pada tahun anggaran 2020. Dana itu untuk kepentingan persiapan atlet.
‘’Supaya prestasinya maksimal, idealnya terhadap para atlet dilakukan tes awal terus harus mengikuti pemusatan latihan. Idealnya training centre minimal 10 bulan, dan paling baik selama satu tahun,’’ tegas Subarkah. (hms)
Editor : Doddy Ardjono