blank
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito (baju putih) berperan sebagai Pangeran Diponegoro pada karnaval memperingati HUT Ke 74 Kemerdekaan Minggu (8/9), (Humas Pemkot Magelang)

 

MAGELANG – Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dan Wakil Wali Kota Windarti Agustina tampil dalam drama teatrikal Pangeran Diponegoro pada karnaval pembangunan memperingati HUT Ke 74 Kemerdekaan, Minggu (8/9).

Drama berjudul ‘Istanaku di Hati Setiap Rakyat’ ini bercerita seputar perjuangan Sang Pangeran dalam melawan Belanda, dan ini mengawali jalannya karnaval tersebut. Sigit maupun Windarti terlibat langsung dalam teatrikal itu selama sekitar 15 menit. Ikut pula sejumlah pejabat dan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dengan arahan sutradara Susilo Anggoro.

Pada drama itu Sigit berperan sebagai Pangeran Diponegoro yang penuh semangat berperang melawan Belanda. Sedang Windarti   berperan sebagai Ratu Ageng yang mendapat mandat dari Pangeran Sepuh Mangkubumi untuk mengasuh Pangeran Diponegoro kecil bernama RM Mustohar.

Bermula dari kehidupan yang damai berubah menjadi rusak ketika dijajah oleh Belanda, sekitar tahun 1808-1825. Sampai akhirnya pada tahun 1825 Pangeran Diponegoro membakar semangat rakyat untuk melawan Belanda.

Perang yang berlangsung selama dua tahun itu berhasil dimenangkan rakyat dengan tewasnya ribuan tentara Belanda, dan kerugian mencapai jutaan gulden. Pada tahun 1826 Pangeran Diponegoro dinobatkan sebagai Sultan dengan gelar Sultan Ngabdulchamid Eru Cokro Sayidin Panotogomo Kalifatullah Ing Tanah Jawa.

‘’Aku terima amanah dan gelar ini. Tapi, aku bukan sultan pemilik tahta, tapi aku sultan pemimpin perjuangan dan istanaku berada di hati setiap rakyat.’’ ujar Pangeran Diponegoro yang diperankan Sigit. Dia terlihat begitu menikmati perannya sambil menaiki kuda.

Usai pentas, Sigit mengaku sempat susah tidur karena memikirkan drama teatrikal ini. Terlebih menaiki kuda betulan yang tidak bisa diam selama pementasan. Namun, mengingat perjuangan Pangeran Diponegoro melawan Belanda, dia tetap semangat memerankannya.

‘’Saya bersama bu wakil melakukan ini semua untuk inspirasi bagi kita terkait perjuangan Pangeran Diponegoro. Maka, mari kita isi Kemerdekaan RI ini dengan upaya-upaya positif membangun daerah,’’ pinta Sigit yang mengenakan pakaian ala Pangeran Diponegoro.

Ketua Panitia Karnaval Pembangunan  Agus Sujito menerangkan, baru kali ini karnaval diawali dengan fragmen drama teatrikal yang menceritakan perjuangan Pangeran Diponegoro. Selama 15 menit, drama berhasil menarik perhatian ribuan penonton yang memadati area alun-alun.

‘’Setelah drama, langsung kita jalankan karnaval dengan peserta 120 kontingen. Mereka berasal dari instansi pemerintah, BUMD, kelurahan, kecamatan, sekolah, BUMN dan sebagainya. Kita merayakan Kemerdekaan RI dengan karnaval ini,’’ terangnya. (hms)

Editor: Doddy Ardjono