blank
Tim SAR MTA Grobogan saat tampil di karnaval pembangunan, Selasa (20/8) kemarin. Foto: Hana Eswe.

GROBOGAN – Tim search and rescue (SAR) Majlis Tafsir Alquran (MTA) Wilayah Grobogan tampil di ajang karnaval pembangunan hari kedua, Selasa (20/8). Sebuah perahu karet dikaitkan dengan tali tambang di atas mobil bak terbuka milik MTA dan menyapa masyarakat yang tengah berjejalan menonton di pinggir jalan.

Selain perahu karet, sejumlah petugas SAR MTA juga dilibatkan dengan mengenakan seragam warna oranye hitam. Mereka berjalan beriringan dengan mobil bak terbuka tersebut.

Keterlibatan MTA Wilayah Grobogan mengisi karnaval pembangunan ini ditunjuk langsung Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Grobogan. Forum ini merupakan binaan Dinas Kesbanglinmas Kabupaten Grobogan. Bersama dengan kelompok agama lain, MTA menunjukkan aksinya dengan menampilkan keunggulannya yakni tim SAR.

Menurut Purwanto, Ketua II MTA Grobogan, pihaknya menampilkan tim SAR yang merupakan bagian dari kegiatan dakwah. Tim SAR ini kemudian difungsikan menjadi kegiatan sosial untuk membantu masyarakat yang sewaktu-waktu terkena bencana alam.

“MTA bersama unsur-unsur agama yang tergabung dalam FKUB ikut mengisi karnaval pembangunan hari ini. Masing-masing agama menampilkan potensi sosial dan MTA berkesempatan menampilkan tim SAR yang merupakan sarana dakwah untuk membantu masyarakat saat terjadinya bencana alam,” ujar Purwanto.

Dikatakan Purwanto, tim SAR yang digiatkan MTA ini tidak hanya berperan serta pada bencana alam tingkat lokal saja. Di daerah lain yang terkena musibah bencana, tim SAR MTA Kabupaten Grobogan juga diterjunkan untuk membantu masyarakat.

“Kalau di sini bisa kita lihat di Kecamatan Tegowanu pada saat bencana banjir dulu. Saat diinformasikan adanya banjir di sana, tim SAR MTA langsung menuju ke lokasi kejadian. Di sana kami buat dapur umum dan unsur medis yang dibutuhkan masyarakat. Kalau di daerah lain, secara nasional, kami juga terjun membantu masyarakat. Contohnya bencana Tsunami di Aceh dan Lombok serta Donggala-Palu beberapa waktu lalu juga gempa bumi di Yogyakarta. Di sana, kita tidak hanya sehari tetapi berhari-hari dan berbulan-bulan untuk membantu masyarakat yang terkena musibah tersebut,” imbuhnya.

Tak hanya tanggap pada bencana saja. MTA Kabupaten Grobogan juga telah bekerja sama dengan PMI Grobogan. Setiap tiga bulan sekali, di tiap-tiap cabang diadakan kegiatan donor darah dan diikuti seluruh anggota MTA.

“Setiap tiga bulan sekali kami melaksanakan kegiatan donor darah bekerja sama dengan PMI Grobogan. Kegiatan ini dilaksanakan di 13 cabang MTA dan dilakukan secara bergilir,” pungkas Purwanto.

suarabaru.id/Hana Eswe.