SEMARANG – Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) merupakan salah satu agen bangsa yang akan selalu merawat nilai-nilai dan ideologi Pancasila. Hal ini dibuktikan dengan adanya ucapan sumpah atau janji Tri Satya Pramuka.
Hal tersebut seperti yang ditegaskan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat Upacara Renungan dan Ulang Janji Hari Pramuka ke-58 Kwarda Jateng Tahun 2019 di Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal, Kota Semarang, Selasa (13/8/2019) malam.
“Gerakan pramuka itu bagian dari menjawab kegelisahan publik yang selama ini (bertanya), apakah bangsa ini akan berideologi lain? Tidak. Kita tetap berideologi yang sama, Pancasila. (Ideologi) Kanan luar dan kiri luar tidak akan kita terima, dan pramuka akan menjadi agen bangsa yang merawat itu,” tegas Ganjar.
Dijelaskan, upacara Renungan dan Ulang Janji gerakan kepanduan itu sesungguhnya sebagai pengingat akan sumpah Tri Satya. Adapun isinya, yakni (1) menjalankan kewajiban terhadap Tuhan, NKRI, dan mengamalkan Pancasila; (2) menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat; dan (3) menepati Dasa Darma.
“Spirit kita bangun adalah mengulang dan berjanji bahwa kita sepakat ber-Indonesia, kita sepakat merawat Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Jadi, kalau kita orang Indonesia mengamalkan Dasa Dharma, selesai seluruh persoalan. Karena mulai amalan Ketuhanannya, hubungan antar sesama, bagaimana berpikir, berbicara, bersikap, dan bagaimana mencintai sesama, maka sebenarnya nilai-nilai universal itu yang bisa kita pakai,” ujarnya.
Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Jateng, Atikoh Ganjar Pranowo menambahkan, pihaknya akan menggelar kegiatan Jambore Daerah XV Kwarda Jateng yang digelar di Kabupaten Blora mulai 26 Agustus mendatang. Tujuannya untuk menggelorakan rasa cinta Tanah Air pada diri anggota gerakan kepanduan. Apalagi tema pada peringatan Hari Pramuka tahun ini ialah “Siap Sedia Membangun Keutuhan NKRI”.
“Di Jawa Tengah diintegrasikan dengan jambore daerah, mulai tanggal 26 selama seminggu di Blora. Dengan tantangan sekarang ini, kita mencoba mengintegrasikan seluruh potensi yang ada agar Pramuka memahami keseluruhannya. Jadi, nanti ada zona-zona, yaitu zona integritas, bela negara, ekonomi, toleransi, budaya, dan sebagainya,” tambahnya. (suarabaru.id)